Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menyebar surat ke sejumlah perusahaan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat untuk menghimpun hewan kurban dalam menyambut Hari Raya Idul Adha1446 Hijriah dijadwalkan pada 6 Juni 2025.
"Hari ini kami sudah menyurati sekitar 10 perusahaan dan semua OPD se-Kota Mataram, mengimbau agar menyalurkan hewan kurban melalui Pemkot Mataram," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Mataram Amir Wisuda di Mataram, Senin.
Hewan kurban dari pihak swasta dan OPD itu ditargetkan sudah mulai masuk pada 3 Juni 2025 untuk memudahkan pendistribusian kembali ke masyarakat. Hewan-hewan kurban yang dihimpun Pemkot Mataram kembali disalurkan ke masyarakat yang sudah mengajukan permohonan sebelumnya, baik permohonan dari Masjid, panti asuhan, pondok pesantren, dan lembaga sosial kemasyarakatan lainnya.
Amir mengatakan pada Hari Raya Idul Adha tahun 2024 Pemkot berhasil menghimpun 90 hewan kurban terdiri atas 65 kambing dan 25 sapi. Hewan kurban itu, kata dia, berasal dari OPD, pihak swasta yang disurati, dan ada juga yang datang langsung menyerahkan hewan kurban tanpa disurati pada detik-detik terakhir.
Baca juga: Distan Mataram belum temukan penyakit pada hewan kurban
Dengan berbagai kemungkinan itu, pihaknya tidak punya target tertentu dalam menghimpun hewan kurban tahun 2025. Prinsipnya, kata dia, hewan kurban yang dihimpun langsung didistribusi ke masyarakat yang sudah mengajukan permohonan.
"Tujuannya, agar pembagian daging kurban bisa lebih tepat sasaran dan masyarakat di lingkungan pasti lebih tahu siapa penerima yang berhak," katanya.
Sementara menyinggung tentang efisiensi anggaran apakah jumlah hewan kurban yang diterima tahun ini khususnya dari OPD akan berkurang, Amir mengatakan hewan kurban dari OPD tidak menggunakan anggaran daerah.
Baca juga: Distan Mataram turunkan tim untuk cek kesehatan hewan kurban
Hewan kurban yang dikirim OPD sifatnya sukarela dan pimpinan OPD memiliki cara sendiri-sendiri untuk membeli hewan kurban. Ada yang urunan untuk berkurban, ada juga yang menawarkan kepada siapa pegawai yang mau berkurban, dan lainnya.
"Penyerahan hewan kurban ke Pemkot Mataram sifatnya himbauan, bukan kewajiban," ujarnya.
Sementara menyinggung tentang jenis bantuan yang diberikan perusahaan, menurut Amir, rata-rata memberikan hewan kurban bukan dalam bentuk uang.
"Itu lebih baik, mengingat harga hewan kurban bervariasi. Kalau kami dikasi uang terus uangnya lebih, kami mau kemanakan sisanya. Beli kambing juga tidak bisa," katanya.
Baca juga: Hewan kurban masuk Mataram diperketat antisipasi PMK
