Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan konsep perkantoran sehat sebagai salah satu antisipasi penyebaran penyakit metabolik dan menular salah satunya HIV/AIDS.
"Konsep perkantoran sehat itu tidak hanya menangani penyakit metabolik seperti hipertensi dan diabetes, melainkan juga penyakit menular salah satunya HIV/AIDS," kata Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Rabu.
Perkantoran sehat tersebut sebagai langkah menekan angka HIV/AIDS di Kota Mataram, karena pada tahun 2024 kasus HIV/AIDS di Mataram mencapai 195 kasus, dengan 12 kasus kematian.
Konsep perkantoran sehat yang akan dicanangkan, kata Emirald, dengan mengoptimalkan keberadaan Unit Pelayanan Kesehatan Perkantoran (UPKP) di masing-masing unit kerja.
Baca juga: 12 kasus kematian akibat HIV/AIDS di Mataram
Melalui UPKP tersebut, lanjutnya, Dinkes bisa rutin melakukan skrining terhadap penyakit-penyakit metabolik dan menular secara acak terhadap para pegawai.
"Jadi tidak hanya tes narkoba yang kami lakukan, tapi skrining HIV/AIDS juga perlu dilakukan karena menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan narkoba dan kebiasaan," katanya.
Skrining terhadap para pegawai pada setiap unit kerja akan dilakukan secara rutin, terutama terhadap pegawai yang berpotensi terkena HIV/AIDS. Walaupun faktor risiko dan populasi kunci berada pada populasi tertentu, kata dia, tapi tidak menutup kemungkinan semua orang bisa tertular.
"Media penularan HIV ini banyak, tidak hanya seksual dan narkoba, tapi hal-hal yang tidak disengaja bisa menimbulkan dan menularkan penyakit," katanya.
Baca juga: Dinkes laksanakan skrining masif HIV mulai dari nakes di Mataram
Selain menyiapkan perkantoran sehat, pihaknya juga telah membentuk sekolah sehat yang juga menjadi wadah untuk kegiatan sosialisasi dan pencegahan dini penyebaran virus HIV/AIDS.
Dalam pelaksanaan sekolah sehat, Dinkes mengoptimalkan peran kader kesehatan jiwa siswa yang sudah dibentuk melalui Program Soraya (Sobat Bicara Sebaya).
Kader Soraya itu tidak hanya menangani kesehatan jiwa, melainkan juga melakukan upaya pencegahan HIV dan Dinkes juga siap fasilitasi untuk skrining jika ada potensi.
"Hal tersebut sebagai bentuk kolaborasi Dinkes dan Dinas Pendidikan di Kota Mataram, dalam upaya menekan kasus HIV/AIDS di Kota Mataram," katanya.
Baca juga: RSUD Mataram menangani 25 pasien HIV/AIDS
Baca juga: KPA mencatat 560 kasus HIV/AIDS di Mataram