Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat belasan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang yang terjadi dalam sepekan terakhir di kota itu.

"Data terakhir ada sekitar 14 pohon tumbang akibat cuaca ekstrem tersebar di beberapa titik," kata Kepala DLH Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.

Sebanyak 14 pohon tumbang tersebut antara lain berada di Pantai Ampenan, Bertais, Pagesangan, Jalan Pemuda, Jalan Transmigrasi Transito, dan Pagesangan. Sementara jenis pohon tumbang antara lain flamboyan, angsana, waru, pohon kupu-kupu, trembesi, pohon bengkel, glodokan, dan pohon mangga.

Pohon yang tumbang tersebut, kata dia, memiliki ukuran bervariasi, ada yang kecil dan besar dengan kondisi pohon rata-rata masih bagus, sehingga disimpulkan pohon tumbang itu terjadi murni karena faktor cuaca ekstrem.

Baca juga: Waspadai potensi cuaca ekstrem di Mataram saat musim pancaroba

Selain angin yang sangat kencang, lanjut dia, juga terjadi hujan deras dalam waktu lama sehingga memicu tanah lembek atau gempur dan akar pohon terangkat.

"Bahkan ada yang sampai merusak aspal jalan," katanya.

Guna menghindari dampak dari pohon tumbang, lanjut dia, sebanyak 14 pohon tumbang langsung dilakukan penanganan dan evakuasi bersama dengan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram agar tidak mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat lainnya.

Sementara untuk antisipasi pohon tumbang, DLH Kota Mataram rutin melakukan kegiatan perantingan pohon terutama yang berada di jalan-jalan protokol.

Baca juga: PUPR Mataram tangani tanggul jebol akibat cuaca ekstrem

Kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon itu dilakukan di semua ruas jalan utama di enam kecamatan se-Kota Mataram yang menjadi areal publik, terutama di jalan protokol karena rata-rata memiliki pohon yang besar dan lebat dengan ketinggian di atas 20 meter.

"Selain itu kami juga menyasar pohon-pohon pelindung di kawasan pinggiran, seperti di Jalan Lingkar Selatan dan Selagalas," katanya.

Untuk mengoptimalkan kegiatan perantingan, DLH Kota Mataram setiap hari menurunkan tiga tim. Satu tim ada yang beranggotakan 12, 6, dan 5 orang, tergantung besar kecil pohon yang dirantingkan. Satu tim anggotanya lengkap, ada yang bagian potong, angkat, sopir dan lainnya.

Baca juga: Sejumlah intervensi dilakukan Pemkot Mataram atasi dampak cuaca ekstrem

Sementara untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas saat pemangkasan pohon pelindung, pihaknya memberikan tanda rambu lalu lintas agar pengguna jalan yang melintas berhati-hati.

"Setelah proses perantingan dan pemangkasan, petugas kami langsung membersihkan ranting atau batang pohon yang jatuh ke badan jalan ke atas truk untuk dikumpulkan dan dibuang," katanya.

Baca juga: Pasar rakyat di Mataram ditunda dampak cuaca ekstrem
Baca juga: Potensi cuaca ekstrem di Mataram sampai tiga hari ke depan


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025