Mataram (Antaranews NTB) - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Aziz mengakui anggaran untuk perayaan tradisi "Bau Nyale" di wilayahnya masih sangat terbatas.

Bau Nyale merupakan tradisi turun temurun masyarakat di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dalam menangkap cacing laut yang dipercaya sebagai jelamaan Putri Mandalika. Putri yang cantik dan memilih menceburkan diri ke laut lepas demi menghindari peperangan antar pangeran yang memperebutkan dirinya.

Karena 40 persen dari nilai anggaran khusus untuk pariwisata, digunakan untuk infrastruktur, katanya melalui laman Diskominfo Kabupaten Sumbawa Barat, di Mataram, Senin.

Kendati demikian, ia menegaskan Festival Bau Nyale yang juga digelar di Kabupaten Sumbawa Barat, akan tetap menjadi perhatian.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjunjung tinggi nilai kesopanan dan etika dalam memajukan pariwisata di kabupaten tersebut.

Kegiatan Bau Nyale yang digelar di Kabupaten Sumbawa Barat digelar pantai Selatan Kecamatan Sekongkang. Serta menjadi kegiatan rutin tahunan yang biasa digelar pada Februari, dan untuk tahun ini digelar pada Sabtu (23/2).

Sementara Camat Sekongkang, Syarifuddin menyatakan kegiatan Bau Nyale tahun ini dilaksanakan dengan sangat sederhana dan menjadi kearifan lokal yang populer, tidak kalah dengan event surfing yang mendunia di Sekongkang.

Bau nyale ini memiliki efek budaya yang sangat penting bagi masyarakat di sini, saya berharap semoga di tahun depan festival Bau Nyale ini memiliki anggaran yang besar sehingga pelaksanaannya menjadi semakin meriah, katanya.

Pewarta : Riza Fahriza
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024