Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Festival Bau Nyale (Menangkap Cacing laut) yang digelar di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melibatkan ribuan UMKM maupun Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Jumlah pedagang yang berjualan di acara Festival Bau Nyale 2024 ini mencapai 1.000 lebih," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Tengah, Ikhsan di Praya, Jumat.
Pedagang yang terlibat ini didominasi oleh penjual makanan dan minuman seperti penjual nasi, cilok, kopi, sate dan para pedagang lainnya seperti yang terlihat di sepanjang jalan masuk menuju lokasi acara Bau Nyale di Pantai Seger.
"Perputaran uang bisa mencapai Rp600 juta lebih," katanya.
Ia mengatakan, Festival Bau Nyale ini juga tidak hanya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, namun ajang ini berdampak pada tingkat hunian Hotel di lingkar KEK Mandalika.
"Banyak wisatawan domestik maupun asing yang datang di Mandalika dan mereka menginap di hotel dan homestay," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berharap ajang Festival Bau Nyale ini tetap mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, sehingga kegiatan Bau Nyale tersebut lebih meriah dan ramai, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi semua lapisan masyarakat.
"Artinya penampilan artis nasional itu bisa meningkatkan animo warga untuk mengikuti langsung ajang Bau Nyale ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Sungkul mengatakan adapun saide event Festival Bau Nyale di antaranya lomba membaca lontar digelar 23 Februari di Alun-alun Tastura, Grand final pemilihan Putri Mandalika digelar 24 Februari di Praya, Presean digelar 25-27 Februari di Mandalika dan Karnaval Putri Mandalika digelar 28 Februari di Mandalika.
"Untuk malam puncak Bau Nyale tetap dipusatkan di kawasan Pantai Seger di KEK Mandalika, 29 Februari 2024," katanya.
Sebelumnya, waktu Bau Nyale (menangkap cacing laut) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diputuskan tanggal 29 Februari hingga 1 Maret 2024.
"Hari Bau Nyale jatuh pada 29 Februari dan 1 Maret 2024. Ini hasil Sangkep Warige," kata Tokoh Budayawan Lombok Tengah, Lalu Agus Faturahman saat acara Sangkep Warige di Desa Wisata Ende Kecamatan Pujut.
Ia mengatakan sebelum sidang besar ini, telah dilakukan sidang kecil yang dihadirkan pemangku adat dari delapan penjuru mata angin, tokoh agama dan tokoh pemuda atau perwakilan masing-masing wilayah.
"Sidang kecil itu untuk menghimpun pendapatan para tokoh. Keputusan ini diambil berdasarkan hati nurani untuk kebersamaan masyarakat sasak," katanya.