Ribuan warga tangkap jutaan "nyale" di Pantai Seger Mandalika

id Bau Nyale ,Lombok Tengah ,NTB,ribuan warga,tangkap cacing laut,pantai seger,mandalika

Ribuan warga tangkap jutaan "nyale" di Pantai Seger Mandalika

Nyale (cacing laut) hasil tangkapan warga saat Bau Nyale di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, Jumat (1/03/2024) (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Hari ini kita berkumpul di KEK Mandalika untuk melaksanakan Bau Nyale dengan harapan budaya ini bisa terus dilestarikan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Ribuan warga dari berbagai daerah baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing turun langsung ke laut Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, untuk menangkap "nyale" (cacing laut) yang dipercaya jelmaan Putri Mandalika.

"Hari ini kita berkumpul di KEK Mandalika untuk melaksanakan Bau Nyale dengan harapan budaya ini bisa terus dilestarikan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Bupati Kabupaten Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri di Praya.

Pada Puncak perayaan Bau Nyale digelar sejak Kamis (29/2) malam dengan berbagai kegiatan seperti penobatan Putri Mandalika, Betandak (berbalas pantun), hiburan musik, wayang kulit, dan ritual menyambut kemunculan nyale.

Ribuan warga langsung ke laut Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/3/2024) guna menangkap "nyale" (cacing laut) yang dipercaya jelmaan Putri Mandalika. (ANTARA/Dok. Abdul Hakim)


Baca juga: Menyelaraskan tradisi "Bau Nyale" dengan pengembangan KEK Mandalika Lombok

Kemudian sejak pukul 05.00 WITA warga mulai turun ke laut dengan membawa lampu, sorok (jaring), dan ember, untuk menangkap cacing laut yang muncul sebelum matahari terbit.

"Semoga semua tidak pernah bosan untuk melihat keindahan alam Lombok Tengah," katanya.

Ia mengatakan Bau Nyale ini merupakan kesempatan yang baik bagi semua pihak untuk lebih mengenal tentang Festival Bau Nyale yang merupakan tradisi masyarakat Sasak.

"Ini momentum untuk mempromosikan kebudayaan dan obyek wisata kita kepada dunia," katanya.

Kemeriahan Bau Nyale ini, lanjutnya, harus dijaga dan dilestarikan dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta keamanan,  sehingga wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman.

"Mari kita tetap menjaga keamanan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Baca juga: Ratusan anggota Polri amankan tradisi Bau Nyale di KEK Mandalika

Sementara itu Akbar salah satu pengunjung asal Kota Mataram mengatakan datang bersama rekan kerja untuk menangkap cacing laut di Pantai Seger.  "Ramai, tapi hasil nyale yang saya tangkap sedikit," katanya.

Badrun warga Desa Kuta mengatakan nyale yang keluar pada malam puncak Bau Nyale 2024 ini memang sedikit bila dibandingkan dengan yang muncul pada Kamis (29/2) dini hari.

"Tadi malam baru banyak nyale yang muncul, kalau sekarang ini hasil tangkapan saya sedikit," katanya.

Baca juga: Karnaval Bau Nyale tampilkan 1.000 Putri Mandalika

Sebelumnya waktu Bau Nyale di Pantai Seger, KEK Mandalika diputuskan tanggal 29 Februari hingga 1 Maret 2024.

"Hari Bau Nyale jatuh pada 29 Februari dan 1 Maret 2024. Ini hasil Sangkep Warige," kata Tokoh Budayawan Lombok Tengah Lalu Agus Faturahman saat acara Sangkep Warige di Desa Wisata Ende Kecamatan Pujut.

Ia mengatakan sebelum sidang besar ini, telah dilakukan sidang kecil yang dihadirkan pemangku adat dari delapan penjuru mata angin, tokoh agama, dan tokoh pemuda atau perwakilan masing-masing wilayah.

"Sidang kecil itu untuk menghimpun pendapatan para tokoh. Keputusan ini diambil berdasarkan hati nurani untuk kebersamaan masyarakat Sasak," katanya.

Baca juga: Polda NTB siapkan pengamanan khusus gelaran tradisi Bau Nyale 2024