Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaksanakan perekaman kartu tanda penduduk elektronik kepada pelajar tingkat SMA/SMK melalui sekolah.
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Hasmin di Mataram, Senin, mengatakan, program pelayanan perekaman keliling ke sekolah-sekolah ini dirangkai melalui kegiatan "Goes To School".
"Kegiatan tersebut menyasar 19 sekolah tingkat SMA/SMK dan Madrasah Aliyah se-Kota Mataram, dan pada Senin ini perekaman kami mulai di SMAN 1 Mataram," katanya.
Menurutnya, sebanyak 19 sekolah tingkat SMA/SMK tersebut terdiri atas, 8 sekolah SMA negeri, 9 SMK negeri dan 2 madrasah aliyah negeri. Kegiatan tersebut dimulai 25 Februari sampai 28 Meret 2019.
Dikatakan, potensi sarana perekaman KTP-elektronik tersebut adalah pelajar yang baru masuk usia 17 tahun atau pemilih pemula yang akan menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu, 17 April 2019.
"Jumlah potensinya secara keseluran pemilih pemula sekitar 3.000-an, belum dikurangi dengan jumlah yang sudah melakukan perekaman pada kegiatan-kegiatan perekaman yang kami lakukan sejak awal 2019 sebelum progrm `Goes To School`," katanya.
Dalam kegiatan perekaman melalui program "Goes To School", Disdukcapil menggunakan satu mobil operasional keliling. Mobil operasional keliling tersebut telah dilengkapi berbagai peralatan untuk proses perekanan KTP-elektronik.
"Mobil tersebut bahkan dilengkapi alat cetak sehingga setelah merekam, pelajar bisa langsung mendapatkan KTP," katanya.
Lebih jauh, Hasmin mengatakan, untuk melaksanakan program perekaman KTP di sekolah-sekolah, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah masing-masing.
Tujuannya, agar waktu kegiatan perekaman KTP dapat disesuaikan sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Selain itu, siswa sudah terinformasikan dengan baik dan membawa persyaratan berupa kartu keluarga (KK).
"Syarat penerbitan KTP sudah kami sederhanakan, yakni dengan hanya membawa KK. Tidak lagi harus ada surat keterangan dari lingkungan maupun kelurahan," ujarnya.
Lebih jauh Hasmin mengatakan, program perekaman keliling ke sekolah-sekolah ini menjadi salah satu program andalan mempercepat kepemilikan KTP bagi warga di kota ini.
Karenanya, Dinas Dukcapil secara rutin menjadwalkan kegiatan perekaman di sekolah-sekolah minimal dua kali setahun.
Selain itu, Dukcapil juga menyasar warga yang berusia 17 tahun dan belum merekam melalui pelayanan keliling di kelurahan-kelurahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat meskipun proses perekaman di kantor camat tetap berlangsung.
Untuk pelayanan keliling di kelurahan katanya, pihaknya juga aktif berkoordinasi dengan aparat kelurahan agar timnya dapat memberikan pelayanan sesuai jadwal yang ditetapkan.
"H-1 kegiatan pelayanan perekaman di kelurahan, aparat kelurahan sudah mengumumkaan ke masyarakat melalui pengeras suara agar masyarakat bisa bersiap-siap termasuk pada hari pelaksanaan," katanya.
Menyinggung tentang ketersediaan blangko KTP elektronik, Hasmin menyebutkan sejauh ini blangko tidak ada masalah dan masih tercukupi, termasuk untuk mesin cetaknya.
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Hasmin di Mataram, Senin, mengatakan, program pelayanan perekaman keliling ke sekolah-sekolah ini dirangkai melalui kegiatan "Goes To School".
"Kegiatan tersebut menyasar 19 sekolah tingkat SMA/SMK dan Madrasah Aliyah se-Kota Mataram, dan pada Senin ini perekaman kami mulai di SMAN 1 Mataram," katanya.
Menurutnya, sebanyak 19 sekolah tingkat SMA/SMK tersebut terdiri atas, 8 sekolah SMA negeri, 9 SMK negeri dan 2 madrasah aliyah negeri. Kegiatan tersebut dimulai 25 Februari sampai 28 Meret 2019.
Dikatakan, potensi sarana perekaman KTP-elektronik tersebut adalah pelajar yang baru masuk usia 17 tahun atau pemilih pemula yang akan menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu, 17 April 2019.
"Jumlah potensinya secara keseluran pemilih pemula sekitar 3.000-an, belum dikurangi dengan jumlah yang sudah melakukan perekaman pada kegiatan-kegiatan perekaman yang kami lakukan sejak awal 2019 sebelum progrm `Goes To School`," katanya.
Dalam kegiatan perekaman melalui program "Goes To School", Disdukcapil menggunakan satu mobil operasional keliling. Mobil operasional keliling tersebut telah dilengkapi berbagai peralatan untuk proses perekanan KTP-elektronik.
"Mobil tersebut bahkan dilengkapi alat cetak sehingga setelah merekam, pelajar bisa langsung mendapatkan KTP," katanya.
Lebih jauh, Hasmin mengatakan, untuk melaksanakan program perekaman KTP di sekolah-sekolah, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah masing-masing.
Tujuannya, agar waktu kegiatan perekaman KTP dapat disesuaikan sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Selain itu, siswa sudah terinformasikan dengan baik dan membawa persyaratan berupa kartu keluarga (KK).
"Syarat penerbitan KTP sudah kami sederhanakan, yakni dengan hanya membawa KK. Tidak lagi harus ada surat keterangan dari lingkungan maupun kelurahan," ujarnya.
Lebih jauh Hasmin mengatakan, program perekaman keliling ke sekolah-sekolah ini menjadi salah satu program andalan mempercepat kepemilikan KTP bagi warga di kota ini.
Karenanya, Dinas Dukcapil secara rutin menjadwalkan kegiatan perekaman di sekolah-sekolah minimal dua kali setahun.
Selain itu, Dukcapil juga menyasar warga yang berusia 17 tahun dan belum merekam melalui pelayanan keliling di kelurahan-kelurahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat meskipun proses perekaman di kantor camat tetap berlangsung.
Untuk pelayanan keliling di kelurahan katanya, pihaknya juga aktif berkoordinasi dengan aparat kelurahan agar timnya dapat memberikan pelayanan sesuai jadwal yang ditetapkan.
"H-1 kegiatan pelayanan perekaman di kelurahan, aparat kelurahan sudah mengumumkaan ke masyarakat melalui pengeras suara agar masyarakat bisa bersiap-siap termasuk pada hari pelaksanaan," katanya.
Menyinggung tentang ketersediaan blangko KTP elektronik, Hasmin menyebutkan sejauh ini blangko tidak ada masalah dan masih tercukupi, termasuk untuk mesin cetaknya.