Mataram (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung peningkatan konektivitas transportasi baik darat, laut, dan udara di Nusa Tenggara Barat guna mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan NTB, Ahmad Nur Aulia mengatakan dukungan ini disampaikan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi saat menerima silaturahmi Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan antara Gubernur NTB dan Menhub pada 8 Desember 2024. Fokus-nya, yakni evaluasi perkembangan program yang sudah dibicarakan sebelumnya, sekaligus penyampaian gagasan baru memperkuat posisi NTB dalam peta transportasi nasional," ujarnya di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan tema besarnya adalah bagaimana peningkatan konektivitas lintas moda yang saling terhubung, mulai dari udara, laut, hingga darat. Dalam forum itu, Gubernur NTB memaparkan sejumlah agenda dan usulan penting, di antaranya menjadikan Lombok sebagai hub jaringan "sea plane" untuk melayani jalur transportasi udara jarak dekat antar pulau dengan pesawat amfibi.
Baca juga: Gubernur NTB Iqbal bertemu Menhub bahas transportasi laut
Baca juga: Terobosan transportasi laut Gubernur NTB dapat dukungan Komisi VII DPR
Baca juga: Alternatif pilihan transportasi di Bandara Lombok untuk meningkatkan pelayanan
Pembukaan jalur penerbangan baru dari dan ke NTB, baik domestik maupun internasional. Pengoperasian rute kapal dan kapal cepat baru untuk memperkuat konektivitas antar wilayah di NTB dan provinsi sekitar.
Selanjutnya pengembangan transportasi umum berbasis bus listrik untuk mengurangi emisi dan meningkatkan pelayanan publik. Penguatan Bandara Internasional Lombok sebagai hub penerbangan nasional untuk wilayah tengah dan timur Indonesia. Studi implementasi konsep Barge Shipping (angkutan logistik pengumpan berbasis kapal tongkang) untuk distribusi barang yang lebih efisien.
Kemudian penerapan "fifth freedom rights" agar maskapai asing pada rute Australia-Timur Tengah/Eropa dapat transit di Lombok sekaligus menaikkan dan menurunkan penumpang.
"Termasuk kenaikan status sejumlah pelabuhan di NTB, mulai Pelabuhan Langgudu di Bima, agar bisa dilayani kapal ASDP ke berbagai pelabuhan di NTT," kata Aulia.
Menurutnya, beberapa agenda seperti hub sea plane dan rute penerbangan baru sudah masuk tahap pembahasan teknis di kementerian, sedangkan gagasan baru seperti bus listrik dan "fifth freedom" memerlukan kajian lebih lanjut dari sisi regulasi. Dalam hal ini pihaknya menargetkan sebagian program, seperti jalur penerbangan baru dan penambahan layanan kapal cepat, dapat mulai terealisasi sebelum akhir 2026.
"Target kita, konektivitas NTB semakin kuat dalam dua tahun ke depan. Ini penting untuk mendukung pariwisata, logistik, dan mobilitas masyarakat," ucap pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pariwisata NTB ini.
Lebih jauh, Aulia menegaskan setelah mendengarkan pemaparan Gubernur NTB, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, berkomitmen mendukung langkah NTB untuk meningkatkan konektivitas wilayahnya. Meski anggaran pusat terbatas, ia menilai kreativitas daerah menjadi kunci keberhasilan.
Menhub, kata Aulia, juga menilai langkah NTB yang memaksimalkan peran swasta patut dijadikan contoh bagi provinsi lain.
"Kreativitas NTB ini bisa jadi model bagi daerah lain karena mampu mengembangkan transportasi tanpa membebani APBN," katanya.