Kota Bima (ANTARA) - Sultan Bima XIV, Muhammad Salahuddin, dinyatakan lolos sebagai penerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Kabar gembira tersebut disampaikan langsung oleh pihak Sekretariat Militer Presiden (Sesmilpres) kepada pihak keluarga Sultan di Bima.
Kepala Museum Samparaja, Dewi Ratna Muchlisa, yang juga cucu Sultan Muhammad Salahuddin, mengungkapkan bahwa dirinya telah dihubungi oleh pihak Sesmilpres terkait penetapan tersebut.
"Hari ini saya mendapat telepon dari Sesmilpres yang menyampaikan pesan dari Pak Fadli Zon, bahwa Sultan Muhammad Salahuddin lolos menjadi Pahlawan Nasional," kata kepada ANTARA, di Kota Bima, Kamis.
Dae Dewi menuturkan, apabila tidak ada kendala, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional akan dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2025 di Istana Negara.
"Tokoh-tokoh yang diusulkan menjadi pahlawan akan dianugerahi pada 10 November nanti," ujarnya.
Baca juga: Jejak perjuangan Marsinah menuju gelar Pahlawan Nasional
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Tajuddin, membenarkan bahwa usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Sultan Muhammad Salahuddin telah diajukan kembali tahun ini dan telah memperoleh hasil positif di tingkat pusat.
"Betul, sudah diusulkan kembali tahun ini. Kami juga telah mendapat informasi bahwa usulan tersebut telah mendapat persetujuan di tingkat pusat," katanya.
Meski demikian, lanjut Tajuddin, pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Kami masih menunggu informasi resmi dari Kemensos. Doakan semoga tahun ini ditetapkan oleh Bapak Presiden, " ujarnya.
Baca juga: Prabowo dukung Marsinah jadi pahlawan nasional
Ia menambahkan, usulan penetapan Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional telah melalui proses panjang kajian dan verifikasi oleh berbagai pihak, mengingat peran besar beliau dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan dan memajukan pendidikan masyarakat Bima pada masa penjajahan.
Diketahui, Sultan Muhammad Salahuddin merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Kesultanan Bima. Usulan gelar Pahlawan Nasional bagi beliau diajukan bersama sejumlah tokoh nasional lain, seperti Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Marsinah.
Baca juga: Mensos jelaskan alur pengusulan Soeharto jadi pahlawan
Baca juga: Mensos: Margono Djojohadikusumo layak dapat gelar pahlawan nasional