Mataram (ANTARA) - Mobilitas manusia lintas negara terus berlangsung dalam skala yang kian besar. Di banyak wilayah, bekerja di luar negeri telah menjadi strategi keluarga untuk membuka peluang ekonomi baru. 

Fenomena ini juga tampak jelas di Nusa Tenggara Barat (NTB), salah satu daerah dengan tradisi migrasi yang kuat dan kontribusi pekerja migran yang signifikan terhadap perekonomian daerah. 

Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB menunjukkan hingga Juli 2025 remitansi yang dikirim pekerja migran telah mencapai Rp76 miliar, menandakan bahwa kerja keras mereka di luar negeri menjadi penopang penting bagi banyak rumah tangga.

Besarnya arus migrasi ini menuntut sistem perlindungan yang lebih kokoh. Di tengah dinamika global yang berubah cepat, negara perlu memastikan bahwa setiap warga yang bekerja di luar negeri tidak hanya ditempatkan secara benar, tetapi juga dilindungi secara manusiawi sejak proses keberangkatan hingga kepulangan. 

Karena itu langkah Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun penguatan kerja sama layanan pekerja migran patut dicatat sebagai upaya strategis lintas daerah.

Jawa Timur selama ini dikenal memiliki sistem layanan yang lebih matang melalui Layanan Terpadu Satu Atap. Integrasi loket dari berbagai instansi dalam satu kanal layanan mempersingkat proses, mengurangi kerentanan administratif, dan memberi kepastian bagi calon pekerja migran. 

Kehadiran pos pendataan dan penanganan kepulangan di Bandara Juanda juga memperkuat pemantauan risiko, termasuk bagi pekerja migran dari provinsi lain, seperti NTB, yang pulang melalui jalur tersebut. 

Dalam konteks perlindungan, simpul-simpul pelayanan seperti ini adalah bagian penting dari rantai migrasi yang tidak boleh terputus.

Di NTB, berbagai langkah penguatan juga terus ditempuh. Penekanan pada skema tanpa biaya bagi keberangkatan ke Malaysia menjadi penting untuk mengatasi persoalan klasik yang membebani calon pekerja, termasuk praktik pinjaman berbunga tinggi yang menjerat banyak keluarga. 

Keterlibatan bank daerah dan BPR dalam menyediakan pembiayaan aman serta transparan menjadi solusi yang lebih memanusiakan.

Selain itu pemerintah daerah mulai memperkuat pendidikan vokasi sebagai upaya menaikkan kompetensi calon pekerja. Kebutuhan tenaga terampil di negara-negara seperti Jepang dan Korea membuka peluang baru, namun kesenjangan kemampuan bahasa dan keterampilan teknis masih menjadi hambatan. 

Kerja sama dengan SMK dan perguruan tinggi bertujuan menutup celah tersebut agar tenaga kerja NTB dapat bersaing di sektor formal yang lebih menjanjikan.

Di sisi lain, perlindungan tidak hanya berhenti pada tahap penempatan. Kasus pemulangan jenazah PMI non-prosedural dari Malaysia beberapa waktu lalu menjadi pengingat bahwa kerentanan dapat muncul pada siapa saja. 

Kecepatan koordinasi antara keluarga, pemerintah daerah, perwakilan Indonesia di luar negeri, dan perusahaan penempatan menunjukkan pentingnya sistem perlindungan yang sigap dan responsif.

Rencana pembentukan koperasi pekerja migran, yang kini dibahas DPRD NTB, juga membuka ruang baru pemberdayaan ekonomi. Dengan pengelolaan yang baik, koperasi dapat menjadi wadah simpan pinjam, akses permodalan, sekaligus mekanisme perlindungan bagi keluarga pekerja migran.

Sinergi NTB dan Jawa Timur menunjukkan bahwa perlindungan pekerja migran memerlukan kerja sama lintas wilayah, integrasi layanan, dan penguatan kompetensi sejak tahap awal. 

Migrasi yang aman, legal, dan bermartabat bukan hanya hak setiap pekerja, tetapi juga investasi bagi masa depan daerah. Dalam arus mobilitas global yang terus bergerak, menjaga para migran berarti menjaga fondasi ekonomi dan martabat manusia itu sendiri.

Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Dompu di persimpangan fiskal
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Langit baru pariwisata NTB
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB: Banjir dan ujian mitigasi di tanah Bima-Dompu
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - NTB dan ujian kemandirian fiskal di tahun sulit 2026
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Pahlawan dari Tanah Samparaja
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Tangis anak di Bumi Seribu Masjid
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Debu dan jejak integritas di lintasan motocross
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Samota di tikungan integritas


Pewarta : Abdul Hakim
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025