Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan tiga event (kegiatan) penutup yang akan digelar di akhir tahun 2025, untuk memberikan hiburan masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kunjungan wisatawan.
"Tiga event yang kami siapkan berupa hiburan melalui berbagai atraksi, seni, dan budaya, sekaligus menjadi media edukasi masyarakat," kata
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Selasa.
Dikatakan, tiga kegiatan akhir tahun yang akan digelar meliputi "sunrice to sunset", Festival Baleganjur, dan Festival Film Sangkareang.
Ketiga kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah kota untuk mempromosikan sektor pariwisata dan menarik kunjungan wisatawan ke Kota Mataram menjelang akhir tahun.
"Untuk tiga festival tersebut, kami targetkan kunjungan wisatawan bisa mencapai 5.000 orang," katanya.
Baca juga: Kemenhub antisipasi penumpang pesawat meningkat menjelang akhir tahun
Menurutnya, untuk kegiatan "sunrice to sunset" dijadwalkan berlangsung pada 29 November 2025, di Taman Loang Baloq yang merupakan salah satu destinasi unggulan Kota Mataram.
Kegiatan "sunrise to sunset" akan berlangsung seharian penuh, mulai pukul 07.00 Wita hingga 22.00 Wita, dengan menampilkan berbagai hiburan musik dan kesenian tradisional.
Dalam kegiatan tersebut, Dispar akan menampilkan musisi-musisi lokal dan juga kesenian tradisional agar suasana lebih hidup dan bisa dinikmati pengunjung dari pagi sampai malam.
Selanjutnya, Dispar Kota Mataram akan menggelar Festival Baleganjur di Teras Udayana pada 30 November 2025. Festival Baleganjur dilaksanakan hasil serapan aspirasi masyarakat yang ingin menampilkan sekaligus promosi kekayaan seni dan budaya umat Hindu.
"Festival Baleganjur tahun ini menjadi agenda pertama Dinas Pariwisata Kota Mataram," katanya.
Baca juga: Ekonom Unram ingatkan potensi inflasi saat akhir tahun di Mataram
Terakhir, lanjutnya, kegiatan Festival Film Sangkareang dijadwalkan tanggal 14 Desember 2025 digelar sebagai agenda tahunan untuk menghadirkan ruang ekspresi serta memperkuat ekosistem industri film lokal yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif kota.
Festival Film Sangkareang juga menjadi ajang apresiasi bagi para sineas lokal, sebab banyak karya film dari pelaku industri kreatif Mataram yang telah mengangkat budaya dan potensi daerah, namun belum banyak dikenal masyarakat luas.
"Festival film itu bentuk apresiasi terhadap sineas lokal," katanya.
Apalagi, tambahnya, Festival Film pertama yang digelar 2024, telah mendapat respons positif dari pelaku kreatif.
"Untuk itu, kami berkomitmen menjadikannya agenda rutin tahunan dengan menggandeng pelaku ekonomi kreatif mendapat ruang dan perhatian dan bisa berkontribusi mengenalkan Mataram lewat karya film mereka," katanya.