Jakarta (ANTARA) - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA menjalin kemitraan guna mewujudkan praktik wisata yang lebih sehat dan ramah lingkungan atau berkelanjutan.
Kolaborasi tersebut mencakup peningkatan edukasi dan penguatan infrastruktur pengelolaan sampah plastik di kawasan TMII serta penyediaan hidrasi sehat bagi pengunjung obyek wisata di Jakarta tersebut oleh produsen AMDK tersebut.
Vice President General Secretary AQUA Vera Galuh Sugijanto melalui keterangannya di Jakarta, Jumat, menegaskan pihaknya berkomitmen dalam mendorong pariwisata berkelanjutan.
"Kami bangga dapat menjalankan kolaborasi strategis dengan TMII untuk pelestarian warisan budaya bangsa Indonesia serta mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan," katanya.
Upaya ini, katanya lagi, sejalan dengan Gerakan Wisata Bersih yang diluncurkan Kementerian Pariwisata, sehingga kemitraan ini diharapkan bisa menghadirkan pengalaman wisata yang lebih berkualitas, bersih, dan relevan dengan nilai keberlanjutan.
Melalui kemitraan tersebut menghadirkan ekosistem pengumpulan dan pengelolaan sampah plastik pascakonsumsi berupa dua unit reverse vending machine (RVM) yang merupakan mesin otomatis yang menerima kemasan botol plastik pascakonsumsi untuk didaur ulang, satu unit waste station (WS), dan sejumlah dropbox di kawasan TMII.
Dalam kemitraan ini, semua sampah plastik dari seluruh ekosistem pengelolaan sampah di TMII, yaitu RVM, dropbox dan juga WS, semuanya akan bermuara kepada ekosistem daur ulang AQUA, untuk kemudian diolah menjadi bahan baku botol plastik kembali.
Pelaksana Tugas Direktur Utama TMII Ratri Paramita menambahkan melalui kolaborasi tersebut memperkuat peran TMII dalam mengedukasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif menjaga keberlanjutan lingkungan, dimulai dari tindakan sederhana, seperti memilah dan mengelola sampah plastik pascakonsumsi.
Baca juga: Kepala Museum NTB ajak warga ikut Rinjani Color Run 3: Lari sehat sambil nikmati alam estetik Sembalun
"Kami berharap langkah ini dapat menjadi contoh nyata bahwa pelestarian budaya dan lingkungan dapat berjalan berdampingan,” ujarnya.
Asisten Deputi Pengembangan Produk Pariwisata Kementerian Pariwisata Itok Parikesit mengapresiasi kolaborasi tersebut memiliki signifikansi strategis.
"Kemitraan ini menunjukkan bagaimana pengelola destinasi dan industri dapat berkolaborasi dalam satu visi yaitu merawat budaya sekaligus menjaga lingkungan," ujarnya.
Menurut dia, inisiatif tersebut sejalan dengan program Gerakan Wisata Bersih yang diluncurkan Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan kualitas destinasi yang aman, nyaman, sehat, inklusif, dan berwawasan lingkungan.
Baca juga: Sukseskan vaksinasi pelaku wisata, Polres Lombok Barat Polda NTB lakukan pendampingan
"Harapan kami, kolaborasi ini terus berkembang menjadi model ekosistem yang berkelanjutan,” ujar Itok.
Pada kesempatan tersebut juga digelar Vir-ART-lity, pameran hasil kompetisi instalasi seni yang dibuat dari upcyling botol-botol plastik PET.
Program yang melibatkan sejumlah mahasiswa dan seniman muda dari berbagai daerah di Indonesia ini, bertujuan menghadirkan wadah kreatif bagi generasi muda untuk menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus mempromosikan keindahan budaya Nusantara melalui medium
seni.
Sebanyak 15 karya terbaik dapat dinikmati pengunjung TMII di Museum Indonesia mulai 27 November 2025.
