Mataram (ANTARA) - Sebanyak lima bakal calon Rektor Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditetapkan Senat dalam rapat senat khusus.

Sekretaris Senat Unram sekaligus Pengarah Panitia Pemilihan Rektor, Muhaimin mengatakan bahwa seluruh tahapan pemilihan rektor telah berjalan lancar sejak masa pendaftaran dibuka pada 14-28 November 2025. Dari enam pendaftar, panitia menetapkan lima bakal calon yang dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan.

"Alhamdulillah, seluruh proses berjalan lancar dan tidak ada masalah serius. Enam orang mendaftar, dan dari hasil verifikasi panitia terdapat satu calon yang tidak memenuhi syarat karena masih menjalani hukuman disiplin tingkat sedang. Itu sesuai Peraturan Senat Unram Nomor 2 Tahun 2025 dan perubahannya," kata Muhaimin di Mataram, Rabu.

Menurutnya, tahapan selanjutnya adalah sosialisasi bakal calon rektor pada 2-10 Desember 2025, dilanjutkan penyampaian visi, misi, dan program kerja bakal calon pada 11 Desember.

Baca juga: Prof Muhammad Ali ingin wujudkan Universitas Mataram berdaya saing global

Setelah itu, Senat akan melakukan penilaian dan penyaringan tahap pertama pada tanggal 18 Desember untuk menentukan tiga calon yang akan dikirim kepada Menteri.

"Dari lima bakal calon ini akan disaring menjadi tiga. Tiga nama itulah yang kami kirim ke menteri pada tanggal 21-24 Desember," ujar Muhaimin.

Ia menyebut tahap berikutnya, akan dilakukan pengundian nomor urut ulang khusus tiga calon pada 29 Desember dalam rapat senat tertutup. Hanya saja, rapat tersebut tidak dapat diliput karena sudah memasuki proses pemilihan tahap kedua.

Muhaimin mengatakan pemilihan tahap kedua bersama Menteri atau perwakilannya akan berlangsung pada rentang 2-9 Januari 2026, bergantung pada penjadwalan dari Kementerian.

"Menteri memiliki hak suara 35 persen, sedangkan 65 persen adalah suara senat yang berjumlah 59 orang. Kami hanya menunggu jadwal resmi dari Menteri," ucap Muhaimin.

Baca juga: Guru Besar Kedokteran Unram jadi pendaftar pertama pemilihan rektor

Hasil pemilihan rektor akan dikirimkan kepada Menteri pada 12-14 Januari 2026, dan pelantikan rektor terpilih direncanakan pada 7 Maret.

Muhaimin menegaskan panitia bekerja sepenuhnya berdasarkan aturan. Apalagi, pihaknya merupakan perpanjangan tangan Senat.

"Kami bekerja objektif, netral, profesional, dan adil. Tidak boleh berpihak kepada siapa pun. Pegangan utama kami adalah Peraturan Senat Universitas Mataram Nomor 2 dan Nomor 3," tegasnya.

Muhaimin menuturkan seluruh tahapan memiliki berita acara resmi, mulai dari pendaftaran, pleno panitia, pengundian nomor urut, hingga laporan yang akan disampaikan kepada Menteri.

Adapun urutan nomor urut calon, yakni Prof Sukardi nomor urut 1, Prof Kurniawan nomor urut 2, nomor urut 3 Prof Muhamad Ali, Prof Dedy Suhendra nomor urut 4 dan Prof Yusron Saadi nomor urut 5. Sementara, Prof Hamsu Kadriyan dinyatakan tidak lolos.

Baca juga: BEM Unram netral di pemilihan Rektor

Calon Rektor Unram nomor urut 3 Prof Muhamad Ali mengatakan, nomor urut itu adalah tanda persatuan dan kebangkitan Unram.

"Nomor urut tiga yang saya peroleh adalah nomor istimewa karena melambangkan kearifan dan filosofi yang dalam untuk kebangkitan Unram," katanya.

Menurut Dekan Fakultas Peternakan ini, terdapat lima program prioritas untuk mempercepat Unram menuju kampus kelas dunia.

Pertama, akselerasi daya saing global, memperkuat reputasi internasional dan jejaring kolaborasi riset. Kedua, transformasi smart dan sustainable campus, membangun kampus cerdas digital dan ramah lingkungan.

Ketiga, kampus berdampak, menjadikan kegiatan akademik selaras dengan kebutuhan masyarakat. Keempat, academic milieu, menciptakan atmosfer akademik yang sehat, kolaboratif, dan inspiratif.

Kelima, kampus innopreneurial, mendorong inovasi dan kewirausahaan di kalangan dosen dan mahasiswa.

"Kalau semua program ini berjalan, saya yakin Unram akan menjadi rumah besar bagi pencari ilmu sekaligus pusat inovasi yang membanggakan NTB di kancah nasional dan global," katanya.


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025