Banyak makanan olahan menggunakan label halal tanpa legalitas

Senin, 29 Juli 2019 12:24 WIB

Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Singkawang, Muslimin, mengatakan banyak pedagang makanan olahan yang ada di kota itu yang memasang label halal tanpa legalitas dari lembaga terkait.

"Untuk itu dalam waktu dekat, kami akan menggelar rapat koordinasi bersama dinas dan instansi terkait untuk membahas masalah maraknya produk-produk olahan makanan yang mencantumkan atau menulis label halal di pasaran. Untuk undangan sudah kita sebarkan ke dinas kesehatan, dinas perizinan, Satpol PP dan MUI Singkawang, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini (Senin depan) sudah bisa kita rapatkan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya," kata Muslimin di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin.

Menurutnya, untuk mencantumkan label halal tidak boleh sembarangan dan tentunya perlu tes yang sertifikasinya dikeluarkan oleh LP POM MUI Provinsi Kalbar.

"Oleh karena itu kami tidak menginginkan ada masyarakat Singkawang yang berjualan dan dengan sengaja memasang label halal 100 persen secara sembarangan," ujarnya.

Kepada pedagang, katanya, yang sengaja membuat dan memasang label halal sendiri dan tidak berdasarkan prosedur yang ada, diimbau untuk segera mengurus segala persyaratannya ke LP POM MUI Kalbar.

Dirinya juga berjanji akan terus memantau temuan produk kerupuk dan sosis yang diduga mengandung babi tanpa label yang jelas dijual di Pasar Beringin dan Alianyang Singkawang.

"Tim sudah kita ingatkan, selain memantau harga setiap hari, mereka juga akan memantau produk tersebut," kata Muslimin. Jika masih dijual bebas oleh pedagangnya, maka pihaknya tak segan-segan akan melakukan penyitaan.

Secara terpisah, Ketua MUI Singkawang, Muchlis AR mengimbau kepada umat muslim sebelum mengkonsumsi produk makanan atau minuman dari mana saja datangnya harus berhati-hati.

"Kita lihat unsur kesehatan dan kehalalannya. Karena kehalalan suatu produk untuk orang-orang Islam sangat diperhatikan," katanya.

Dirinya juga prihatin masih adanya rumah makan dan pedagang makanan yang sengaja memasang tulisan Halal. Padahal, mereka belum mendapatkan sertifikat halal dari LP POM MUI Provinsi Kalimantan Barat.

"Masyarakat harus cerdas untuk memilih produk makanan maupun minuman untuk dikonsumsi. Ayo kita bersama-sama mengkonsumsi produk halal yang sertifikat dan label halalnya di keluarkan oleh MUI Propinsi Kalimantan Barat yang diawali pemeriksaan oleh LP POM MUI," ajaknya.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Total perdagangan produk halal mencapai 53,73 miliar dolar AS

20 December 2024 18:01 Wib

BPJPH dan Kementan sinergi pantau jaminan produk halal

05 December 2024 6:19 Wib

Kementerian UMKM perluas kolaborasi wujudkan Indonesia pusat modest fashion

22 November 2024 6:09 Wib

Pemasaran produk nonhalal dibolehkan dengan ketentuan

01 November 2024 20:10 Wib

Kepala BPJPH baru Babe Haikal berupaya jadikan RI pusat halal global

22 October 2024 18:57 Wib
Terpopuler

Bupati ingatkan warga Lombok Utara yang jadi PMI berangkat resmi

Kabar NTB - 18 December 2024 20:32 Wib

Menghadapi tantangan ekonomi Indonesia di 2025: Saatnya bersiap dan beradaptasi, winter is coming

Ekonomi Bisnis - 15 December 2024 17:19 Wib

OJK mencatat piutang pinjaman "online" naik 29,23 persen yoy

Ekonomi Bisnis - 16 December 2024 19:00 Wib

PSIS tanpa kekuatan penuh hadapi PSS Sleman

Sepakbola - 17 December 2024 5:51 Wib

Pesan tiga anggota grup SEVENTEEN penggemar di Indonesia

Budaya & Pariwisata - 17 December 2024 20:02 Wib