Jakarta, (ANTARA) - Ribuan massa dari tiga elemen berbeda, yakni Pemuda Demokrat, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Islam, kini tengah memasuki kawasan silang Monas, Jakarta Pusat, untuk memarakkan aksi damai memperingati Hari Anti Korupsi, 9 Desember ini.

"Pemuda Demokrat hadir dengan lebih dari lima ratus kader dari kawasan Jakarta saja. Tetapi di daerah-daerah juga kami turun bergabung menyatakan perang besar terhadap korupsi," tandas Ketua Pemuda Demokrat, Silvester Mbete di Jakarta, Rabu.

Para aktivis Pemuda Demokrat (bukan `onderbouw` Partai Demokrat, Red), memasuki dari kawasan Timur silang Monas, sembari membawa berbagai poster dan melakukan aksi theatrikal. Pemuda Demokrat ini dulu merupakan salah satu elemen politik di bawah Partai Nasional Indonesia (PNI).

Suasana di Silang Monas hingga ke depan kompleks Istana Presiden benar-benar mulai marak oleh berbagai atribut, berupa bendera, spanduk, poster serta atraksi lainnya oleh peserta aksi.

Sementara itu, Gerakan Sarinah (Kelompok Perempuan) dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dari kawasan Selatan silang Monas, dipimpin Ketuanya, Heni Lestari, juga masuk berbarengan dengan massa Gerakan Anak Bangsa (Gerbang).

Jumlah mereka berkisar seribuan orang, sembari berpawai dengan meneriakkan yel-yel anti korupsi, seperti: "Tangkap Anggodo", "Jangan Ada Dusta di Antara Kita, Buru Konglomerat Hitam!!!", "Jangan Ada Transaksi Politik di Balik Panitia Angket Bank Century".

Secara terpisah, Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bidang Media dan Infokom, Bambang M Fajar, yang bersama-sama massa aksinya dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB) memasuki kawasan silang Monas dari Selatan, menyatakan, pihaknya tidak akan melakukan orasi.

"Ini semacam perenungan massal diisi dengan doa dan imbauan moral untuk adanya gerakan kultural memerangi korupsi, tidak hanya dengan slogan-slogan atau pidato untuk sekedar mencitrakan diri," tegasnya.(*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024