Wali Kota Malang tegaskan tak ada rencana pemulangan mahasiswa asal Papua

Senin, 19 Agustus 2019 15:54 WIB

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang menegaskan tidak ada pemulangan terhadap para mahasiswa asal Papua yang sedang menimba ilmu di Kota Malang, Jawa Timur.

Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak pernah membuat kebijakan terkait dengan adanya pemulangan mahasiswa asal Papua. Bahkan, Kota Malang membuka diri bagi masyarakat dunia untuk belajar di kota terbesar kedua di Jawa Timur itu.

"Pemerintah Kota Malang sampai saat ini tidak pernah membuat kebijakan pemulangan (mahasiswa) dan sebagainya. Orang di seluruh dunia, boleh mencari ilmu di Kota Malang," kata Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Sutiaji menjelaskan, pihaknya atas nama Pemerintah Kota Malang meminta maaf atas terjadinya insiden bentrokan antara sekelompok warga Kota Malang dengan para mahasiswa yang akan menyampaikan pendapat di Balai Kota Malang.

Sutiaji menegaskan, penyampaian pendapat atau demonstrasi merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia. Namun pada saat itu, proses penyampaian pendapat para mahasiswa asal Papua diwarnai dengan bentrokan.

"Kami sudah mengumpulkan masyarakat, saya menjelaskan bahwa sesungguhnya siapapun berhak untuk menyampaikan pendapat dan itu dilindungi negara," ujar Sutiaji.

Namun usai terjadinya bentrokan antara mahasiswa asal Papua dengan sekelompok warga Kota Malang, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengeluarkan pernyataan bahwa ada opsi pemulangan terhadap mahasiswa asal Papua.

Sutiaji menyatakan, pernyataan Wakil Wali Kota Malang tersebut bukan merupakan pernyataan resmi dari Pemerintah Kota Malang.

"Saya baru tahu dari Anda (terkait pernyataan Wakil Wali Kota). Saya juga tidak tahu Wawali menyampaikan hal tersebut dalam kapasitasnya sebagai apa. Tapi di sini saya tegaskan tidak ada pemulangan itu," tutup Sutiaji.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Partisipasi pemilih Pilkada 2024 Kota Tanjungpinang 56 persen

3 jam lalu

Kantor Bahasa NTB terbitkan kamus terpadu untuk anak berkebutuhan khusus

5 jam lalu

Kunjungan wisatawan di Mataram lampaui target

7 jam lalu

Kantor Bahasa NTB petakan bahasa daerah

7 jam lalu

Pembangunan mini amphitheater di Ampenan Mataram capai 80 persen.

7 jam lalu
Terpopuler

LazAdha klaim unggul di Pilkada Lombok Barat dengan 106.681 suara

Kabar NTB - 28 November 2024 18:03 Wib

Real Count KPU Pilkada Papua 2024 terbaru, Mathius-Aryoko unggul 50,49 persen suara

Politik - 28 November 2024 14:24 Wib

MPR mendukung penguatan intelijen berantas peredaran narkoba di tanah air

Nasional - 26 November 2024 5:51 Wib

Teacher salary hike of Rp2 mln to one-time basic wage approved

English - 26 November 2024 19:36 Wib

Jangan lewatkan!! Promo dan diskon jajanan manis di Pilkada 2024

Ekonomi Bisnis - 27 November 2024 12:18 Wib