Kantor Bahasa NTB petakan bahasa daerah

id Kantor Bahasa NTB,kosakata bahasa daerah,Kota Mataram,bahasa daerah

Kantor Bahasa NTB petakan bahasa daerah

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr Puji Retno Hardiningtyas. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan melakukan kajian dan pemetaan kembali terhadap bahasa daerah sebagai salah satu upaya dalam program pelestarian bahasa daerah.

Kepala Kantor Bahasa NTB Puji Retno Hardiningtyas di Mataram, Senin, mengatakan pemetaan bahasa merupakan upaya untuk mendokumentasikan bahasa-bahasa berdasarkan wilayah geografis penuturnya.

"Karena wilayah kerja kami Pulau Lombok dan Sumbawa, maka bahasa daerah yang kami petakan dari tiga suku yakni Suku Sasak, Samawa, dan Mbojo," katanya.

Baca juga: Kantor Bahasa NTB mengedukasi bahasa Indonesia di daerah 3T

Hal tersebut disampaikan Retno saat ditemui usai kegiatan Taklimat Media dan Sosialisasi Organisasi Tata Kelola Kerja (OTK) Balai Bahasa 2024 di aula Kantor Bahasa Provinsi NTB yang diikuti 60 peserta dan tujuh panitia.

Menurutnya, dari hasil pemetaan tahun 2018 terdapat sekitar 6.000 kosakata Bahasa Sasak, 700 Bahasa Samawa, dan 3.000 Bahasa Mbojo.

Namun seiring dengan perkembangan, lanjutnya, maka potensi terjadi pergeseran dan penambahan kosakata sehingga harus dilakukan pemetaan inventarisasi kosakata tiga bahasa daerah di NTB itu beserta daerah lain, untuk diusulkan agar bisa masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

"Hal itu dimaksudkan untuk memperkaya kosakata Bahasa Indonesia," katanya.

Baca juga: Kantor Bahasa NTB mengajarkan bahasa Indonesia ke penutur asing

Dikatakan, bahasa Suku Samawa memiliki kosakata yang diusulkan lebih sedikit yakni 700 kata, karena dari tim perkamusan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyebutkan, kosakata tersebut belum dapat diserap dalam Bahasa Indonesia.

Kendalanya, kata dia,  berdasarkan informasi tim kamus dan istilah menyebutkan kosakata Bahasa Samawa banyak mengadopsi Bahasa Indonesia ke bahasa daerah.

"Sehingga kosakata yang seharusnya bisa diusulkan KBBI, tidak bisa terakomodasi karena sudah ada dalam kamus," katanya.

Baca juga: 1.000 kosakata bahasa daerah NTB bakal masuk KBBI

Kendati demikian  pihaknya tidak berkecil hati dan Kantor Bahasa NTB tetap melakukan pemetaan bahasa daerah dari tiga suku di NTB.

Tidak hanya berdasarkan 200 kosakata Swadesh, melainkan juga dirangkum dari berdasarkan cerita rakyat, buku-buku lain, yang bisa digunakan dalam bentuk kalimat, paragraf, sehingga lebih luas cakupan kosakata yang bisa diserap dalam Bahasa Indonesia dan daerah.

"Kosakata yang kami hadirkan, banyak dari pengguna Bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo, yang peduli dan merekam jejak kata-kata yang digunakan masyarakat NTB," katanya.

Baca juga: Kemendikbudristek revitalisasi tiga bahasa daerah NTB