Kantor Bahasa NTB terbitkan kamus terpadu untuk anak berkebutuhan khusus

id Kantor Bahasa NTB,Kota Mataram,kamus terpadu,anak berkebutuhan khusus

Kantor Bahasa NTB terbitkan kamus terpadu untuk anak berkebutuhan khusus

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr Puji Retno Hardiningtyas (podium kiri) saat membuka kegiatan Taklimat Media dan Sosialisasi Organisasi Tata Kelola Kerja (OTK) Balai Bahasa 2024 di aula Kantor Bahasa Provinsi NTB, Senin (2/12-2024). (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menerbitkan inovasi kamus terpadu agar masyarakat bisa mengakses secara online, terutama bagi anak-anak dan anak berkebutuhan khusus.

Kepala Kantor Bahasa NTB Puji Retno Hardiningtyas di Mataram, Senin, mengatakan kamus terpadu tersebut terdiri atas kamus bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo, kemudian Bahasa Indonesia, Bahasa Isyarat, Aksara Braile Ramah Anak dan Difabel.

"Kamus ini berada dalam satu laman, jadi cukup dengan mengakses laman kamus terpadu, masyarakat terutama anak-anak dan anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan kamus sesuai kebutuhan mereka," katanya.

Dikatakan, kamus terpadu itu dinilai sangat penting untuk membantu anak-anak khususnya anak berkebutuhan khusus untuk memiliki referensi buku berupa kamus.

Baca juga: Kantor Bahasa NTB petakan bahasa daerah

Selain itu dengan adanya kamus terpadu ini menjadi penguat Kantor Bahasa Provinsi NTB untuk meraih zona integritas wilayah bebas korupsi.

"Harapan kami dengan adanya kamus yang sudah diluncurkan awal Juli 2024, bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara integritas, terutama anak-anak dan anak berkebutuhan khusus," katanya.

Sebelumnya Kantor Bahasa NTB juga sudah memiliki kamus anak-anak bergambar Bahasa Indonesia ke Bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo. Tapi kamus terpadu yang diterbitkan kali ini sebaliknya yaitu Bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo ke Bahasa Indonesia.

"Semoga melalui kamus terpadu dapat membantu pemerintah daerah dalam melestarikan bahasa daerah kepada anak-anak dan anak berkebutuhan khusus," katanya.

Baca juga: Kantor Bahasa NTB mengedukasi bahasa Indonesia di daerah 3T

Lebih jauh Retno menambahkan sebagai upaya melestarikan bahasa daerah, Kantor Bahasa NTB juga akan melakukan kajian dan pemetaan kembali terhadap bahasa daerah sebagai salah satu upaya dalam program pelestarian bahasa daerah.

Dari hasil pemetaan tahun 2018 terdapat sekitar 6.000 kosakata Bahasa Sasak, 700 bahasa Samawa, dan 3.000 bahasa Mbojo.

Namun seiring dengan perkembangan, kata dia, maka potensi terjadi pergeseran dan penambahan kosakata sehingga harus dilakukan pemetaan inventarisasi kosakata tiga bahasa daerah di NTB itu beserta daerah lain untuk diusulkan agar bisa masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

"Hal itu dimaksudkan untuk memperkaya kosakata Bahasa Indonesia," katanya.

Baca juga: Kantor Bahasa NTB mengajarkan bahasa Indonesia ke penutur asing
Baca juga: Kantor Bahasa: bahasa asing mengancam eksistensi bahasa Indonesia