Kupang, NTT (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBP NTT) menyunting dan memverifikasi kosakata Bahasa Lamaholot dialek Lamalera dari Kabupaten Lembata sebagai bagian tahapan pengajuan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
“Kegiatan ini bertujuan untuk menyunting daftar kosakata budaya Bahasa Lamalera yang telah dikumpulkan melalui proses pengambilan data kosakata pada Mei lalu,” kata Kepala BBP NTT Kemendikdasmen Ralph Hery Budhiono di Kupang, Selasa.
Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan lokakarya kosa kata bahasa Lamalera bersama penutur bahasa asli dari perwakilan paguyuban Ikatan Keluarga Besar Lamalera (IKABELA).
Ia mengatakan bahwa tahapan pengajuan istilah bahasa daerah ke dalam KBBI membutuhkan rangkaian proses yang panjang.
“Dari mana Bahasa Indonesia mendapatkan kosa kata baru? Tentu dari bahasa-bahasa daerah. Tapi, untuk menuju ke arah sana, prosesnya cukup panjang,” katanya.
Ia menjelaskan, terdapat tahapan pengumpulan data, pengumpulan verifikasi dan lokakarya, kemudian diusulkan ke pusat. Namun, hasil ini pun tidak langsung diterima, karena masih ada proses lanjutan dengan berbagai macam seleksi untuk lolos KBBI.
“Kami mohon bantuan para peserta sebagai penutur asli bahasa Lamalera untuk membantu proses verifikasi pada data yang peneliti kumpulkan agar valid dan andal. Supaya nanti ketika diusulkan ke dalam KBBI sudah memang memenuhi syarat,” katanya.
Baca juga: Balai Bahasa NTB gandeng Komite Sekolah siapkan revitalisasi bahasa daerah
Hal ini penting, katanya, agar pemahaman Tim BBP NTT dapat ketika pengumpulan data lapangan tidak bertentangan dengan pemahaman dari penutur bahasa daerah itu sendiri.
“Itu hal terbesar yang kami hindari, jangan sampai nanti sudah kita terbitkan, sudah kita usulkan, tetapi ada kekurangan, tidak sinkron antara pemahaman peneliti dan pemahaman penutur asli,” katanya.
Baca juga: Balai Bahasa gelar bimtek kepada ratusan guru master di NTB
Karena itu, pihaknya mengharapkan sumbangan ilmu dan wawasan dari para peserta dalam proses menyunting dan memverifikasi sekitar 250-an kosakata tersebut.
Tercatat sepanjang 2024, BBP NTT telah menghasilkan dua produk kamus bahasa daerah yaitu, Bahasa Bunak dan Bahasa Rote khusus istilah maritim.
Sementara pada 2025, BBP NTT juga akan menyusun kamus kosakata Bahasa Kodi, Sumba Barat Daya.
