Jakarta, (ANTARA) - Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa sukuk ritel tidak hanya ditujukan kepada WNI muslim namun ditujukan untuk semua WNI yang berminat.
"Sukuk ritel tidak hanya untuk muslim tetapi untuk semua WNI karena dia memberikan imbalan kepada pemiliknya," kata Menkeu.
Menkeu menyatakan hal itu ketika membuka masa penawaran sukuk ritel seri SR-001 di Gedung Dhanapala Depkeu Jakarta, Jumat.
Menkeu menyebutkan, pemerintah akan menggunakan seluruh sumber daya agar kecenderungan melemahnya perekonomian dalam negeri sebagai dampak dari
perekonomian global.
"Upaya itu antara lain menaikkan defisit APBN 2009 dari 1 persen menjadi 2,5 persen yang akan menciptakan stimulus hingga Rp71,3 triliun bagi perekonomian," katanya.
Untuk menutup defisit itu, pemerintah melakukan diversifikasi pinjaman termasuk melalui pinjaman langsung ke masyarakat melalui penerbitan sukuk ritel.
Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto mengatakan, masa penawaran sukuk akan berlangsung hingga 20 Februari 2009.
"Jumlah minimum pemesanan pembelian sebesar Rp5 juta dengan kelipatan Rp5 juta, dan tanpa batasan maksimum pembelian," katanya.
Sementara agen penjual terdri dari 13 perusahaan yaitu 4 bank umum konvensional, 1 bank umum syariah, dan 8 perusahaan efek.
Bank umum konvensional dimaksud adalah BankB Mandiri, Bank Citibank, Bank HSBC, dan Bank BII. Bank Umum syariah adalah BankB Syariah Mandiri.
Sedang perusahaan efek adalah Danareksa Sekuritas, Trimegah Securities, Andalan Artha Advisindo Sekuirtas, Reliance Securities, Anugerah Securindo Indah, Bahana Sekurities, dan BNI Securities.
Sementara mengenai penerbitan sukuk ritel berikutnya, Rahmat mengatakan, untuk tahun 2009 ini, pemerintah merencanakan penerbitan sukuk ritel satu kali saja.
"Belum ada rencana penerbitan sukuk ritel berikutnya untuk tahun 2009 ini," katanya.(*)
"Sukuk ritel tidak hanya untuk muslim tetapi untuk semua WNI karena dia memberikan imbalan kepada pemiliknya," kata Menkeu.
Menkeu menyatakan hal itu ketika membuka masa penawaran sukuk ritel seri SR-001 di Gedung Dhanapala Depkeu Jakarta, Jumat.
Menkeu menyebutkan, pemerintah akan menggunakan seluruh sumber daya agar kecenderungan melemahnya perekonomian dalam negeri sebagai dampak dari
perekonomian global.
"Upaya itu antara lain menaikkan defisit APBN 2009 dari 1 persen menjadi 2,5 persen yang akan menciptakan stimulus hingga Rp71,3 triliun bagi perekonomian," katanya.
Untuk menutup defisit itu, pemerintah melakukan diversifikasi pinjaman termasuk melalui pinjaman langsung ke masyarakat melalui penerbitan sukuk ritel.
Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto mengatakan, masa penawaran sukuk akan berlangsung hingga 20 Februari 2009.
"Jumlah minimum pemesanan pembelian sebesar Rp5 juta dengan kelipatan Rp5 juta, dan tanpa batasan maksimum pembelian," katanya.
Sementara agen penjual terdri dari 13 perusahaan yaitu 4 bank umum konvensional, 1 bank umum syariah, dan 8 perusahaan efek.
Bank umum konvensional dimaksud adalah BankB Mandiri, Bank Citibank, Bank HSBC, dan Bank BII. Bank Umum syariah adalah BankB Syariah Mandiri.
Sedang perusahaan efek adalah Danareksa Sekuritas, Trimegah Securities, Andalan Artha Advisindo Sekuirtas, Reliance Securities, Anugerah Securindo Indah, Bahana Sekurities, dan BNI Securities.
Sementara mengenai penerbitan sukuk ritel berikutnya, Rahmat mengatakan, untuk tahun 2009 ini, pemerintah merencanakan penerbitan sukuk ritel satu kali saja.
"Belum ada rencana penerbitan sukuk ritel berikutnya untuk tahun 2009 ini," katanya.(*)