Mataram, (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat (NTB) berupaya memperbanyak dokter spesialis untuk ditugaskan melakukan pengawasan terhadap kinerja mahasiswa Fakultas Kedokteran yang akan melakukan praktek di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) milik kampus setempat.
"Kita sedang mengupayakan agar tersedia tenaga dokter yang ahli dalam beberapa disiplin ilmu untuk mengawasi kinerja mahasiswa kedokteran, sehingga tidak terjadi hal-hal yang bersifat malapraktek pada RSP," kata Rektor Unram, Prof. H. Sunarfi, di Mataram (20/1).
Menurut dia, RSP Unram yang sedang dalam proses pembangunan itu akan menyerap ratusan dokter mulai dari dokter umum hingga dokter spesialis.
Pihaknya saat ini tengah melakukan proses pendataan berapa jumlah dokter yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran operasional RSP Unram.
"Saya berharap ratusan dokter yang akan direkrut menjadi tenaga paramedis berasal dari mahasiswa atau alumni Fakultas Kedokteran Unram," ujarnya.
Selain itu, kata Sunarfi, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, pihaknya juga teliti dalam memilah bantuan peralatan kesehatan dari pemerintah pusat.
Berbagai bantuan alat kesehatan yang diberikan pemerintah pusat akan dicek apakah masih baru dan layak untuk digunakan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya alat-alat kesehatan yang palsu atau imitasi yang bisa berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Ia menambahkan, pengadaan alat-alat kesehatan untuk RSP Unram sudah dilakukan pada 2009, dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp20 miliar.
Sementara untuk fisik bangunannya yang hingga saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan sudah menghabiskan dana sebesar Rp38 miliar. Pembangunan rumah sakit itu diperkirakan akan rampung dalam tiga hingga empat tahun dengan menelan biaya sebesar Rp570 miliar.
"Tahapan pembangunan RSP Unram pada 2010 masih berupa pembangunan fisik gedung dua lantai dan jumlah anggaran yang disediakan melalui DIPA Unram tahun anggaran 2010 sebesar Rp65 miliar lebih," terang Sunarfi.(*)