Jakarta (ANTARA) - Ekonom perbankan, Achmad Deni Daruri meluncurkan aplikasi e-murojaah untuk membantu masyarakat khatam membaca Alquran dengan mudah dan praktis.
"Mudah dan cepat, serta bisa dilakukan dimana saja. Saat ini sudah hampir 2.000 orang yang mengakses aplikasi khatam Alquran," kata Deni, yang juga Pembina Indonesia Murojaah di Jakarta, Senin.
E-murojaah adalah program daring khatam Alquran setiap hari dengan prinsip too be big and connected for good, semakin banyak yang ikut semakin baik.
“Aplikasi e-murojaa berisikan Alquran 30 juz. Aplikasi ini dapat diakses lewat gadget ataupun komputer, baik di rumah atau tempat kerja. Masyarakat akan dimudahkan menghafal hingga khatam Alquran dengan cepat dimana pun,” kata dia.
Deni berharap aplikasi khatam Alquran ini juga dapat meningkatkan minat masyarakat milenial membaca Alquran dengan mudah dan cepat sehingga negeri ini dapat mencetak banyak penghafal Alquran.
“Kalau grupnya sudah mencapai 6.236 orang bisa khatam setiap hari, 3 menit selesai, jika setiap hari baca per ayat. Kalau membaca 1 halaman setiap hari, grup mencapai 604 orang. Setiap hari khatam Alquran 6 menit selesai. Lalu ada yang membaca 1 juz per hari dengan grup mencapai 30 orang, khatam bisa 40 menit per hari," kata Deni.
Menurut dia, khatam Alquran adalah amalan terbaik umat ini untuk mengawal doa.
"Tapi adakalanya kita perlu e-murojaah (too big to good, too conected to good) agar kita bisa keluar dari goa-goa kehidupan sosial negeri ini yang kini mulutnya tertutup makin rapat," tambah Deni.
Sementara Inisiator Indonesia Murojaah Deden M Makhyaruddin mengatakan, e-murojaah merupakan aplikasi digital yang dikembangkan Indonesia Murojaah, bertujuan untuk mempercepat proses menghafal Alquran.
"Satu kali khatam dengan dikeroyok oleh seribu orang misalnya, adalah lebih baik dari pada oleh beberapa orang saja," katanya.
Deni menceritakan hadis Muttafaq Alaih tentang tiga orang yang terperangkap dalam goa karena mulut goanya tertutup batu besar, lalu mereka bisa keluar melalui wasilah doa mereka yang mempertaruhkan amal terbaik mereka.
Maka, yang menyebabkan mereka berhasil keluar dari goa bukan hanya karena doa mereka tapi juga karena mereka (bertiga).
"Jika sendirian atau hanya berdua saja, maka doa mereka dikabulkan, dan tetap belum bisa keluar, namun setelah dikerjakan bertiga bersama-sama mereka berhasil keluar," paparnya.
"Mudah dan cepat, serta bisa dilakukan dimana saja. Saat ini sudah hampir 2.000 orang yang mengakses aplikasi khatam Alquran," kata Deni, yang juga Pembina Indonesia Murojaah di Jakarta, Senin.
E-murojaah adalah program daring khatam Alquran setiap hari dengan prinsip too be big and connected for good, semakin banyak yang ikut semakin baik.
“Aplikasi e-murojaa berisikan Alquran 30 juz. Aplikasi ini dapat diakses lewat gadget ataupun komputer, baik di rumah atau tempat kerja. Masyarakat akan dimudahkan menghafal hingga khatam Alquran dengan cepat dimana pun,” kata dia.
Deni berharap aplikasi khatam Alquran ini juga dapat meningkatkan minat masyarakat milenial membaca Alquran dengan mudah dan cepat sehingga negeri ini dapat mencetak banyak penghafal Alquran.
“Kalau grupnya sudah mencapai 6.236 orang bisa khatam setiap hari, 3 menit selesai, jika setiap hari baca per ayat. Kalau membaca 1 halaman setiap hari, grup mencapai 604 orang. Setiap hari khatam Alquran 6 menit selesai. Lalu ada yang membaca 1 juz per hari dengan grup mencapai 30 orang, khatam bisa 40 menit per hari," kata Deni.
Menurut dia, khatam Alquran adalah amalan terbaik umat ini untuk mengawal doa.
"Tapi adakalanya kita perlu e-murojaah (too big to good, too conected to good) agar kita bisa keluar dari goa-goa kehidupan sosial negeri ini yang kini mulutnya tertutup makin rapat," tambah Deni.
Sementara Inisiator Indonesia Murojaah Deden M Makhyaruddin mengatakan, e-murojaah merupakan aplikasi digital yang dikembangkan Indonesia Murojaah, bertujuan untuk mempercepat proses menghafal Alquran.
"Satu kali khatam dengan dikeroyok oleh seribu orang misalnya, adalah lebih baik dari pada oleh beberapa orang saja," katanya.
Deni menceritakan hadis Muttafaq Alaih tentang tiga orang yang terperangkap dalam goa karena mulut goanya tertutup batu besar, lalu mereka bisa keluar melalui wasilah doa mereka yang mempertaruhkan amal terbaik mereka.
Maka, yang menyebabkan mereka berhasil keluar dari goa bukan hanya karena doa mereka tapi juga karena mereka (bertiga).
"Jika sendirian atau hanya berdua saja, maka doa mereka dikabulkan, dan tetap belum bisa keluar, namun setelah dikerjakan bertiga bersama-sama mereka berhasil keluar," paparnya.