Yogyakarta (ANTARA) - Dua mobil polisi rusak parah setelah menjadi sasaran amukan para oknum suporter di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin, setelah laga PSIM Yogyakarta kontra Persis Solo berakhir ricuh.
"Satu dibakar, satu dirusak," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini di Stadion Mandala Krida.
Pantauan di lokasi, kedua mobil tersebut dalam kondisi terbalik. Satu mobil ringsek pada bagian atap dan kaca, sementara mobil satunya hangus total hingga tinggal rangka.
Melihat insiden itu, menurut Armaini, kepolisian akan segera melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan pertandingan bersama panpel, termasuk mengevaluasi masalah perizinan.
"Masalah pemberian izin nanti kita evaluasi lah, nanti kita evaluasi untuk kebaikan kita bersama ya. Masih terlalu dini kita bicara soal perizinan ya, masih terlalu dini. Intinya kondisinya sudah kondusif, itu yang kita harapkan," kata dia.
Armaini menjelaskan kericuhan sendiri dimulai saat pertandingan memasuki menit-menit penghujung pertandingan. Karena tidak kondusif, wasit pun terpaksa menghentikan pertandingan.
Sebelum pertandingan dihentikan, Persis Solo sementara unggul dengan skor 3-2 atas PSIM Yogyakarta.
"PSIM kan kalah, nah dari atas itu kecewa penonton. Dari atas sudah terdengar seruan, mungkin dari sebagian suporter yang kecewa," kata Armaini.
Polresta Yogyakarta, kata dia, akan melakukan penyelidikan atas kasus itu. Pihaknya juga akan menginventarisasi fasilitas stadion maupun kepolisian yang terdampak kericuhan. "Nanti kita lakukan penyelidikan ya," kata dia.
"Satu dibakar, satu dirusak," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini di Stadion Mandala Krida.
Pantauan di lokasi, kedua mobil tersebut dalam kondisi terbalik. Satu mobil ringsek pada bagian atap dan kaca, sementara mobil satunya hangus total hingga tinggal rangka.
Melihat insiden itu, menurut Armaini, kepolisian akan segera melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan pertandingan bersama panpel, termasuk mengevaluasi masalah perizinan.
"Masalah pemberian izin nanti kita evaluasi lah, nanti kita evaluasi untuk kebaikan kita bersama ya. Masih terlalu dini kita bicara soal perizinan ya, masih terlalu dini. Intinya kondisinya sudah kondusif, itu yang kita harapkan," kata dia.
Armaini menjelaskan kericuhan sendiri dimulai saat pertandingan memasuki menit-menit penghujung pertandingan. Karena tidak kondusif, wasit pun terpaksa menghentikan pertandingan.
Sebelum pertandingan dihentikan, Persis Solo sementara unggul dengan skor 3-2 atas PSIM Yogyakarta.
"PSIM kan kalah, nah dari atas itu kecewa penonton. Dari atas sudah terdengar seruan, mungkin dari sebagian suporter yang kecewa," kata Armaini.
Polresta Yogyakarta, kata dia, akan melakukan penyelidikan atas kasus itu. Pihaknya juga akan menginventarisasi fasilitas stadion maupun kepolisian yang terdampak kericuhan. "Nanti kita lakukan penyelidikan ya," kata dia.