Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Amaranila Lalita Drijono, SpKK, FINSDV FAADV mengatakan menghilangkan tato menggunakan laser adalah prosedur yang aman.
"Tingkat keamanannya tinggi asal dilakukan oleh dokter yang kompeten dan sesuai bidangnya serta menguasai alat laser itu sendiri," kata dr Amaranila dalam acara Grand Opening Skin & Laser Clinic RS Premier Bintaro pada Minggu.
Dalam bidang dermatologi, awalnya teknologi laser digunakan untuk mengobati bayi-bayi dengan tanda lahir karena dianggap akan sangat mengganggu perkembangan mereka, bukan saja secara fungsi namun rasa percaya diri atau self esteem.
"Jadi bisa dipastikan aman, karena awalnya saja teknologi laser dipakai untuk bayi, apalagi untuk dewasa," katanya.
Meski demikian dr Amaranila mengingatkan memang perlu ada perawatan khusus setelah tindakan laser.
"Perawatan pasca-tindakan itulah yang penting, oleh sebab itu sebelum tindakan harus ada konsultasi, dievaluasi apakah pasien itu kandidat yang baik untuk prosedur itu," kata dia menambahkan bahwa komitmen pasien untuk menjalankan anjuran dokter sangat diperlukan dalam menentukan keberhasilan tindakan.
Dibutuhkan setidaknya sampai enam bulan usai tindakan sehingga tato benar-benar bisa hilang.
Dengan tindakan dan perawatan setelahnya yang baik, jaringan kulit tidak akan rusak.
"Laser hanya bekerja kalau ada targetnya, misal targetnya adalah pigmen kulit untuk hilangkan tato, maka pilih panjang gelombang khusus untuk pigmen, ini sangat spesifik. Dengan tindakan yang sangat presisi dan diatur kedalamannya maka akan mengurangi luka yang tidak diinginkan sehingga pemulihan cepat."
Menghilangkan tato dengan laser dinilai tidak terlalu sakit. "Rasa sakit bisa ditoleransi dengan salep bius lokal dan alat bantu lain."
Selain untuk menghilangkan tato, tindakan laser juga bisa digunakan untuk menghilangkan hal yang tidak diinginkan lain misal rambut pada bagian tubuh tertentu.
Tindakan laser bisa juga untuk menstimulasi jaringan. "Misal ada luka, bisa memperbaiki stimulasi jaringan sehat untuk menutupi luka tersebut."
CEO RS Premier Bintaro dr Martha M.L Siahaan, MARS mengatakan dibukanya klinik laser di rumah sakit tersebut bertujuan untuk mengenalkan pariwisata medis bagi warga lokal yang biasa melakukan perawatan ke luar negeri.
"Ini upaya kita mengembangkan medical tourism, tadinya orang-orang yang suka ke luar negeri untuk berobat karena pandemi pergerakan terbatas, ini justru jadi peluang kita untuk bisa memberikan pengalaman yang baik kepada d masyarakat bahwa fasilitas kesehatan di Indonesia juga bagus, enggak kalah sama di luar negeri," kata dr Martha.