Mataram (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha dan Perajin Logam (Aspel) sebagai salah satu kelompok industri kecil menengah (IKM) di Nusa Tenggara Barat berhasil membuat mesin laser pemotong (cutting) untuk mengisi kebutuhan pengadaan barang pemerintahan.
"Alat itu merupakan hasil pembinaan bersama Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmea), Kementerian Perindustrian," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti, di Mataram, Selasa.
Dengan keberhasilan itu, Nuryanti menekankan kepada Aspel mengajukan semua mesin untuk di test report sekaligus diajukan juga di e-katalog jika mesin tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan atau sudah sesuai dengan standar. Upaya itu untuk membentuk merek sentra atau penghasil permesinan di NTB.
"Kami terus mendorong perbaikan kualitas permesinan sehingga tepat guna yang dibutuhkan oleh pasar, baik secara penggunaan maupun kualitas sehingga ada timbal balik pada tahap pertama, dengan begitu mudah diajukan di e- katalog," ujarnya
Selain itu, kata dia, NTB sedang dalam proses asesmen oleh Kementerian Perindustrian, agar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Standarisasi Jasa Industri hadir di NTB. Dengan begitu akan mempermudah industri kecil menengah (IKM) permesinan untuk melakukan test report tanpa menunggu lama.
Baca juga: Pengusaha NTB ekspor mete senilai Rp200 miliar lewat Surabaya
Baca juga: Industri tepung singkong di Sumbawa Barat solusi kelangkaan terigu
Nuryanti juga menyarankan untuk membuat standar operasional prosedur (SOP) kerja, seperti SOP pembelian mesin dan setiap mesin disarankan untuk mencantumkan nomor telepon selular yang dapat dihubungi untuk menambah kepercayaan orang dan minimal harus memiliki layanan purna jual.
Layanan purna jual sangat penting dikarenakan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan atau IKM kepada konsumen yang memiliki keluhan atau klaim setelah kegiatan jual-beli berakhir. "Tujuannya agar dapat meningkatkan kesetiaan konsumen dalam menggunakan produk hasil buatan perusahaan atau IKM permesinan itu sendiri," ucapnya.
Nuryanti juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian atas dukungannya kepada NTB yang hampir semua program-programnya ada di NTB.
Berita Terkait
Indonesia berpotensi menjadi pemasok bahan baku kosmetik
Rabu, 6 November 2024 6:10
Kemenperin menggelar temu bisnis sektor otomotif
Rabu, 16 Oktober 2024 5:23
Manfaatkan tandan kosong kelapa sawit jadi bioetanol
Rabu, 11 September 2024 21:19
Kemenperin berikan bantuan alat tenun untuk perajin di Lombok Tengah
Selasa, 10 September 2024 18:40
Kemenperin menyebutkan tiga strategi ciptakan peluang industri tekstil
Minggu, 1 September 2024 10:03
Sentra olahan pangan dukung produk IKM di Lombok Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 13:42
Kemendikbudristek serap produk dalam negeri Rp4,7 triliun
Selasa, 5 Maret 2024 21:57
Kementerian Perindustrian memiliki profesor pendidikan vokasi pertama
Jumat, 3 November 2023 19:58