Disdik Mataram tunda simulasi pembelajaran tatap muka penuh

id sekolah,maaram,tidak libur

Disdik Mataram tunda simulasi pembelajaran tatap muka penuh

Ilustrasi: aktivitas siswa di SMPN 6 Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunda rencana pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen yang sedianya dijadwalkan awal Desember 2021.

"Simulasi PTM penuh kita tunda karena adanya pembelakuan PPKM level tiga secara nasional pada akhir tahun. Simulasi kita jadwalkan lagi pada awal Januari 2022," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Selasa.

Namun demikian, lanjutnya, kegiatan simulasi pada awal tahun depan hanya dilaksanakan 2-3 hari sebagai bahan evaluasi dan acuan pengambilan keputusan PTM secara penuh.

"Kalau dalam waktu 2-3 hari, kondisi sekolah dan siswa bisa kooperatif menerapkan prokes COVID-19. Keputusan PTM secara penuh bisa tetapkan, apalagi Mataram sudah masuk zona hijau COVID-19," katanya.

Sejauh ini, lanjut Fatwir, kegiatan PTM terbatas berjalan dengan kondusif, siswa dan guru kooperatif melaksanakan PTM terbatas sesuai dengan ketentuan.

Akan tetapi, lanjutnya, apabila wali kota dan Forkopimda belum memberikan izin PTM  penuh, maka Disdik akan usulkan beberapa kegiatan sekolah untuk dibuka.

Kegiatan sekolah yang dimaksudkan antara lain, pembukaan pelajaran olah raga dan kegiatan ekstrakulikuler, pembukaan kantin sekolah serta penambahan jam belajar 1-2 jam.

"Kegiatan ekstrakulikuler seperti kesenian 'gendang beleq', drum band, basket dan lainnya bisa memberikan semangat dan motivasi siswa," katanya.

Fatwir mengakui, dengan kondisi perkembangan COVID-19 saat ini sudah mulai landai sehingga Mataram berada pada level satu PPKM, memungkinkan untuk membuka kegiatan ekstrakulikuler.

Dengan catatan, tambahnya, pihak sekolah baik guru maupun siswa tetap berkomitmen menerapkan prokes di lingkungan sekolah, baik itu penggunaan masker, pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan dan lainnya.

"Jadi prokes tetap jalan, kegiatan ekstrakulikuler di sekolah juga terlaksana," katanya.