Sekitar 100 nakes di puskesmas menjalani isolasi mandiri

id covid,mataram,naik,nakes positif

Sekitar 100 nakes di puskesmas menjalani isolasi mandiri

Seorang tenaga kesehatan (nakes) sedang melakukan tes usap antigen di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan sekitar 100 orang tenaga kesehatan (nakes) dari 11 puskesmas di Kota Mataram menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap antigen.

"Nakes yang dinyatakan positif hasil tes usap (swab test) antigen itu rata-rata mengidap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), karenanya mereka disarankan istirahat dan isolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.

Setelah lima hari ke depan, nakes yang sudah melakukan isolasi mandiri akan dilakukan tes usap antigen lagi, jika dinyatakan negatif, mereka boleh beraktivitas kembali, namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Sebaliknya, jika masih positif mereka diminta kembali untuk isolasi mandiri hingga kondisi membaik," katanya.



Menurutnya, dengan adanya sekitar 100 nakes yang sedang menjalani isolasi mandiri itu, berdampak pada berkurangnya nakes yang diturunkan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun, termasuk tim untuk kegiatan pelacakan kontak terhadap temuan kasus baru positif COVID-19.

"Saat ini kami akui kekurangan tenaga untuk kegiatan vaksinasi anak dan pelacakan kontak kasus baru positif COVID-19, sebab selain ada yang isolasi ada juga nakes tidak masuk karena keluhan ISPA," katanya.

Jumlah tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan sekitar 600 orang, dan sekitar 300 orang yang berstatus mengabdi.

Namun saat ini, dengan adanya nakes yang isolasi mandiri serta izin sakit, menjadi kendala kegiatan percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sehingga cakupan vaksinasi anak dosis pertama masih 53,84 persen dari target 46.655 sasaran.

"Kalau masalah stok vaksin, kami tidak ada kendala bahkan kita sekarang punya stok 10.000 dosis. Justru yang jadi kendala sekarang nakes," katanya lagi.*