GEDUNG DPRD SUMBAWA BARAT TERUS DIDATANGI PENDEMO

id

     Sumbawa Barat , 9/8 (ANTARA)- Gedung DPRD Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat dalam sepekan terakhir terus didatangi ratusan pendemo yang menuntut kejelasan rekrutmen tenaga kerja PT Newmont Nusa Tenggara.
     Para pengunjuk rasa yang mendatangi gedung DPRD Sumbawa Barat di Taliwang, Selasa, mendesak fraksi dan komisi di DPRD setempat agar menghadirkan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
     Mereka memaksa agar ada penambahan kuota serta kejelasan informasi terkait dugaan kecurangan yang dilakukan oknum pemerintah desa, staf Community Relation (Comrel) PTNNT serta oknum pejabat pemerintah.
     "Kami tetap akan terus menduduki gedung DPRD jika anggota dewan tidak bisa menghadirkan manajement PT NNT dan memberikan klarifikasi serta tuntutan pendemo," kata salah satu pengunjukrasa Jhon Ambon, warga Brang Ene bersama puluhan  pendemo lainnya.
     Ketua Komisi I DPRD Sumbawa Barat Safruddin Denny mengaku pihaknya telah melayangkan surat ketiga, setelah dua surat sebelumnya yang meminta kehadiran PT NNT di gedung DPRD Sumbawa Barat tidak direspon perusahaan tambang tersebut.
     Menurut dia, surat ketiga ini merupakan peringatan terakhir dan memberi tenggat waktu bagi perusahaan itu untuk hadir dan menyelesaikan hasil investigasi internalnya agar semua pihak memperoleh kejelasan.
     "Ketidak hadiran PT NNT untuk memberikan klarifikasi tidak menyelesaikan masalah. Karena itu kami DPRD tidak dapat memberikan jawaban apapun kepada pedemo yang mendatangi kantor dewan," katanya.
     Beberapa komisi, kata Safruddin, juga didatangi para pelamar yang sebelumnya dinyatakan lulus. Mereka juga menyampaikan aspirasi agar DPRD mendesak Newmont tidak membatalkan sepihak pengumuman itu karena mereka memiliki hak sebagai warga lokal yang lulus murni tanpa cacat.
     "Jika sudah begini kan jadi konflik. DPRD terus jadi sasaran. PT NNT jangan melemparkan  'bola panas' ke DPRD dengan tidak jelas memberi tenggat waktu kapan penyelidikan mereka selesaikan dan diberikan kepada dewan," katanya.
     Ia meminta PTNNT tidak terus beralasan untuk tidak menghadiri  panggilan dewan. kalau ini tidak ditanggapi, maka bisa saja kerusuhan di Benete terjadi di ke gedung DPRD. Tekanan pengunjuk rasa bukan hanya dialamatkan kepada lembaga tapi pribadi anggota dewan.
     "Sejumlah anggota DPRD mengaku diteror dan terus ditekan dengan ancaman demo anarkis. Ini tentu saja akan menggganggu konsentrasi kami yang sedang berupaya mengurai masalah dan mencari jalan keluar," katanya.
     Sebelumnya, PT NNT melalui surat balasan atas pemanggilan kedua DPRD kembali meminta waktu untuk menuntaskan penyelidikan atas tuduhan pendemo agar dapat memberikan klarifikasi di DPRD.
     Surat yang ditandatangani, Manajer Senior Hubungan Eksternal PT NNT Arif Perdanakusumah tidak mencantumkan tenggat waktu kapan investigasi itu akan dituntaskan.
     "Hari ini sedianya kami langsung rapat kerja dengan PT NNT dan eksekutif, tapi dengan ketidakhadiran PT NNT, masalah ini akan  mengambang. Sementara pendemo terus mengarahkan protesnya kepada dewan," kata Safruddin.
     Beberapa hari terakhir, puluhan pendemo mendatangi DPRD. Mereka menduduki ruang komisi dan fraksi. Mulai berteriak dan merusak sebagian inventaris kantor. Aksi keras para pendemo ini dikhawatirkan akan berujung anarkis jika semua pihak tidak segera mengambil tindakan nyata. (*)