Semangat Hari Kebangkitan Nasional relevan dengan Presidensi G20

id hari kebangkitan nasional,kominfo,menkominfo,johnny g plate,johnny plate,g20,g20 indonesia,presidensi g20 indonesia

Semangat Hari Kebangkitan Nasional relevan dengan Presidensi G20

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, di Jakarta, Jumat. (ANTARA/Boyke Ledy Watra)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan semangat Hari Kebangkitan Nasional masil relevan untuk kehidupan bangsa saat ini, termasuk juga dengan gelaran Presidensi G20 Indonesia.

"Semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Semangat cita-cita kebangkitan nasional tersebut sejalan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang tahun ini dipimpin oleh Indonesia," kata Johnny, dikutip dari siaran pers, Jumat.

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, menetapkan hari lahir perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan hari nasional tersebut merupakan upaya pemimpin bangsa dalam mencegah ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaannya.

Baca juga: Polisi mengawal kunjungan wisata delegasi Pra KTT Y20 ke Lombok Tengah

"Kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah," kata Johnny.

Semangat persatuan yang digagas Boedi Oetomo diharapkan menjadi semangat dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.

"Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan," kata Johnny.

Johnny juga melihat Boedi Oetomo, yang didirikan dr. Sutomo dan mahasiswa STOVIA pada 1908 bertujuan mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain di dunia.

Baca juga: Pemprov NTB siap menyambut Pra-KTT Y20 di Lombok

"Boedi Oetomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan," kata Johnny.

Organisasi tersebut juga meletakkan tiga cita-cita kebangkitan nasional yaitu memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, dan mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Semangat cita-cita kebangkitan nasional tersebut sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia, yaitu memberikan semangat baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif, serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.

Presidensi G20 Indonesia mengusung tiga isu prioritas yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi energi berkelanjutan.