Mataram (ANTARA) - Sebagai upaya untuk memberikan manfaat lebih kepada masyarakat dimana bisnis berkembang, Kodim 1611 Badung kerja sama dengan QNETuntuk melakukan penanaman hutan bakau di Indonesia yang bertujuan untuk menjaga merawat dan melestarikan daerah pesisir.
Komandan Kodim (Dandim) 1611 Badung, Kol. Inf Dodi Triyo Hadi di Denpasar, Bali dalam siaran pers di terima Antara NTB, Selasa mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi event KTT G20 pada bulan Oktober hingga November 2022.
Salah satu fokus dari pemerintah Indonesia adalah menunjukkan keseriusan Indonesia dalam merestorasi dan merehabilitasi hutan mangrove, hutan gambut dan lahan kritis sebagai komitmen yang kuat dalam persiapan menghadapi perubahan iklim.
“Sinergitas antara QNET, RYTHM Foundation bersama Kodim 1611 Badung dalam rehabilitasi hutan mangrove di Bali sangat penting dilakukan dalam mendukung program Indonesia. Hutan mangrove mencegah abrasi dan bisa menghadirkan tempat wisata Bali serta meningkatkat roda ekonomi,” kata Kol. Inf Dodi Triyo Hadi.
Hutan bakau adalah salah satu solusi terpenting untuk perubahan iklim dan perlindungan pantai. Mangrove juga sangat berguna untuk melindungi pantai dari erosi. Pohon bakau yang tumbuh di pantai dapat melindungi dataran dari gelombang langsung dan mencegah erosi tanah lebih lanjut, yang dapat menyebabkan banjir dan degradasi habitat tumbuhan dan hewan.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali berkisar 2.143,97 hektare. Dalam area ini, 263 hektar dataran pantai tidak memiliki tutupan yang layak dari pohon bakau.
Baca juga: Telaah - Bali tata Tahura Ngurah Rai untuk KTT G20
Baca juga: Kejari Mataram dorong pengembangan wisata hutan mangrove di NTB
Pemerintah dan instansi terkait tidak mungkin bekerja sendirian untuk memperluas hutan mangrove. Butuh sinergitas semua elemen masyarakat untuk mendukung program rehabilitasi mangrove melalui program Corporate Social Responsibility dalam menata hutan mangrove.
“QNET sebagai perusahaan direct selling atau MLM memandang bahwa hutan bakau atau mangrove memiliki peranan penting, bukan hanya untuk mencegah abrasi tetapi jauh lebih dari itu, keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi habitat beberapa spesies burung, kepiting dan hewan-hewan laut. Dan apabila ditata lebih baik lagi dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi, hutan mangrove bisa menjadi kawasan wisata dimana akan melebarkan peluang pembukaan lapangan pekerjaan, kata Ganang Rindarko selaku General Manager QNET.
Ganang Rindarko menambahkan bahwa sinergi antara QNET, RYTHM Foundation bersama Kodim 1611 Badung untuk menananam 2.000 bibit bakau merupakan implementasi program CSR QNET untuk lebih menjaga pantai dan wisata di Bali karena salah satu poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin 14 yang mendorong tata kelola laut dan pantai secara berkelanjutan.
Berita Terkait
Potensi wisata bakau di Kubu Raya Kalimantan Barat
Kamis, 28 Maret 2024 8:25
IWIP dan masyarakat tanam mangrove lindungi kawasan pesisir
Sabtu, 18 Maret 2023 21:25
Tahura Ngurah Rai siap dikunjungi delegasi KTT G20
Kamis, 10 November 2022 9:00
Pergi cari rumput, siswa SD di Bima ditemukan tewas di hutan bakau
Kamis, 6 Agustus 2020 6:48
Seram! tengkorak manusia dan tulang belulangnya ditemukan di hutan bakau
Senin, 15 Juni 2020 6:31
Nelayan Lombok Barat Lindungi Mangrove dengan "Awig-Awig"
Minggu, 11 September 2016 13:37
HUTAN BAKAU
Kamis, 15 Juli 2010 8:03
HUTAN BAKAU
Selasa, 6 April 2010 19:56