Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan aparatur sipil negara (ASN) merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar ideologi kekerasan, sehingga kegiatan wawasan kebangsaan perlu digencarkan.
"Kami juga menyadari bahwa pegawai negeri termasuk salah satu kelompok yang rentan terpengaruh, terpapar," kata Boy kepada wartawan dalam konferensi pers Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin.
Dia mengungkapkan BNPT sebelumnya pernah menemukan sejumlah rumah ibadah di lingkungan instansi pemerintahan yang digunakan untuk melakukan propaganda ideologi kekerasan.
Baca juga: BNPT serukan narasi positif tekan kelompok radikal
Baca juga: Politisasi agama bisa picu radikalisme dan terorisme
Oleh karena itu, Boy menilai para pimpinan lembaga pemerintahan harus memperkuat empat pilar kebangsaan Indonesia guna memperkuat ketahanan ASN dari paparan ideologi tersebut. "Yang terpenting, ke depan ini, para ASN harus kita jaga bersama. Kami mengingatkan bahwa penguatan empat pilar kebangsaan kita adalah kewajiban bersama," tegasnya.
Empat pilar kebangsaan tersebut adalah pemahaman terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Berita Terkait
Babak akhir KASN menjelang Pilkada Serentak 2024
Senin, 1 Juli 2024 7:46
Laporkan kalau ada ASN tak netral
Kamis, 1 Februari 2024 5:23
Taspen berkomitmen tingkatkan inovasi demi kesejahteraan ASN
Rabu, 17 Januari 2024 15:33
Menteri PAN-RB sebut kepedulian ASN percepat penerapan "core values"
Kamis, 9 Februari 2023 18:50
Loteng telah menuntaskan pembayaran gaji ke-13 ASN
Kamis, 14 Juli 2022 13:28
NTB tertinggi pelanggaran netralitas ASN dalam Pilkada 2020
Senin, 2 November 2020 16:16
Pemerintah Kota Mataram siap bayarkan gaji ke-13 aparatur sipil negara
Kamis, 23 Juli 2020 16:03
Pemprov NTB Pecat Tiga Aparatur Sipil Negara
Selasa, 21 Februari 2017 21:40