Kementerian Investasi siap pertemuan kedua TIIWG G20

id tiiwg,kementerian investasi,bahlil lahadalia,ktt g20,g20 indonesia,presidensi g20

Kementerian Investasi siap pertemuan kedua TIIWG G20

Ilustrasi: Peserta delegasi negara G20 berbincang-bincang sebelum memulai rapat pertemuan "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Solo, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian selaku anggota G20 Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) akan menggelar pertemuan kedua TIIWG di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada 5-7 Juli 2022.

Pertemuan kedua TIIWG akan dibahas tiga isu yakni reformasi WTO (World Trade Organization), respons perdagangan, Investasi, dan Industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global, serta mendorong investasi berkelanjutan guna memulihkan ekonomi global.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berharap pertemuan TIIWG itu dapat memberikan hasil yang konkret, baik di sektor investasi, industri, dan perdagangan yang sejalan dengan deliverables utama Presidensi G20 Indonesia yaitu arsitek kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi, khususnya kolaborasi dalam investasi berkelanjutan dan inklusif.

"Melalui pertemuan TIIWG ini, kita harap dapat mempercepat terwujudnya transformasi ekonomi, salah satunya melalui investasi berkelanjutan dan inklusif. Kita harus manfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia di tahun ini dengan baik," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Indonesia usung lima target bidang kesehatan pada KTT G20
Baca juga: 300 unit Wuling EV akan digunakan selama KTT G20

Ada pun dalam pertemuan pertama TIIWG sebelumnya, telah dibahas tiga isu lainnya yaitu peran sistem perdagangan multilateral untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), perdagangan gigital dan rantai nilai global yang berkelanjutan, serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.