London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (2/9/2022), berbalik menguat dari kerugian selama empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 1,86 persen atau 132,69 poin menjadi menetap di 7.281,19 poin.
Indeks FTSE 100 terpangkas 1,86 persen atau 135,65 poin menjadi 7.148,50 poin pada Kamis (1/9/2022), setelah tergelincir 1,05 persen atau 77,48 poin menjadi 7.284,15 poin pada Rabu (31/8/2022), dan tergerus 0,88 persen atau 65,68 poin menjadi 7.361,63 poin pada Selasa (30/8/2022).
Dari 100 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, sebanyak 92 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara delapan saham mengalami kerugian.
Abrdn PLC, sebuah perusahaan investasi yang menawarkan rangkaian lengkap ekuitas pasar negara maju dan negara berkembang serta solusi pendapatan tetap, multi-aset, real estat, dan alternatif terdongkrak 7,45 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Baca juga: Saham Jerman terpuruk, indeks anjlok 204,73 poin
Baca juga: Saham Prancis berakhir negatif, indeks merosot 1,48 persen
Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan dan asuransi multinasional Inggris Prudential PLC yang melambung 6,24 persen, serta perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris Smith & Nephew PLC juga dikenal sebagai Smith+Nephew melonjak 5,71 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris Berkeley Group Holdings PLC yang tergelincir 2,70 persen, serta perusahaan yang mendesain, mengembangkan dan membangun unit rumah hunian Inggris Persimmon PLC merosot 1,90 persen.