PB Djarum perketat proses audisi umum tahun 2022

id Yoppy Rosimin,PB Djarum,Audisi Umum ,Indonesia,Bulu tangkis ,Djarum,badminton

PB Djarum perketat proses audisi umum tahun 2022

Ilustrasi - Servis bulu tangkis. ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta/aa.

Jakarta (ANTARA) - Ketua Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum Yoppy Rosimin mengatakan bakal memperketat proses Audisi Umum PB Djarum 2022 yang dijadwalkan bergulir di Kudus, Jawa Tengah pada 19-22 Oktober mendatang.

Langkah ini dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan seperti hasil evaluasi dari audisi-audisi sebelumnya. Selain piawai di lapangan, calon atlet yang mengikuti Audisi Umum PB Djarum nantinya akan melakukan serangkaian tes tambahan mulai dari kesehatan fisik, kesehatan mental, kecerdasan berpikir, kecerdasan emosional, dan lain sebagainya.

"Kami lebih cermat lagi untuk menganalisis kelemahan-kelemahan yang lalu. Jadi kami melihat potensi-potensi yang ada. Seorang pemain bulu tangkis butuh kecepatan berpikir. Sebab, ketika mengambil keputusan di lapangan itu harus cepat. Jadi aspek seperti psikologis itu penting," ujar Yoppy kepada ANTARA via telepon di Jakarta, Jumat.

Pada tahun ini, PB Djarum juga melakukan sejumlah penyesuaian, seperti hanya bergulir di satu kota dan tidak melakukan seleksi untuk usia 15 tahun "Berbeda dengan sebelumnya bergulir di beberapa kota, kali hanya di Kudus. Selain kategori Audisi Umum tahun ini juga diperuntukkan untuk U-11 dan U-13. Proses karantina juga akan lebih lama selama tiga pekan dari sebelumnya satu pekan. " ujar Yoppy menambahkan.

Baca juga: Pebulu tangkis Athony Sinisuka Ginting mulai kembali latihan
Baca juga: Pebulu tangkis Melati Daeva bakal duet dengan pasangan baru


Audisi Umum sempat vakum selama dua tahun karena pandemi COVID-19. Meski begitu, kata Yoppy, PB Djarum terus melakukan pencarian bibit atlet potensial di daerah-daerah. "Kami tetap bergerilya dari klub-klub yang ada di sekitar. Kami cari di penjuru-penjuru kota yang dekat dengan Kudus," kata Yoppy.

"Pencarian bibit atlet itu bagian dari mata rantai ekosistem yang sudah kami formulasikan. Kami terus mencari agar mata rantai tidak putus. Sehingga kaderisasi tetap berjalan," kata Yoppy.