Mataram, 21/5 (ANTARA) - Seminar yang akan digelar pada Festival Koperasi Internasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 23-25 Mei 2012, melibatkan pakar koperasi berkelas dunia yang berasal dari Inggris, New Zealand dan Kanada.
"Ada tiga pakar koperasi berkelas dunia yang akan menjadi nara sumber dari seminar internasional perkooperasian itu, selain dua nara sumber dari Indonesia, " kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Nusa Tenggara Barat (NTB) H Abdul Haris, yang didampingi Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) NTB Hendro Kartiko, di Mataram, Senin.
Haris yang juga Ketua Panitia Daerah Festival Koperasi Internasional atau Internastional Year of Cooperatives (IYC) 2012 menyebut, ketiga pakar koperasi dunia itu yakni DR Peter Davis asal Inggris, Ramsey Margolis asal New Sealand, dan Robby Tulus asal Kanada.
Peter Davis merupakan Director for Membership Base Organization pada Universitas Leicester di Inggris. Ia telah menulis 10 buku tentang koperasi dan manajemen yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa, antara lain Bahasa Rusia, Spanyol dan Yunani.
Peter telah menjadi pembicara dana konferensi internasional sejak 2005. Karyanya antara lain mengkritisi HRM, modal intelektual dan belajar teori organisasi dalam konteks koperasi, yang diterbitkan Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada 2004.
Peter juga bekerja sebagai konsultan dan pelatih Credit Union, ICA, UN dan ILO. Pada 2005 menjadi "Fellow" dari Robabank di koperasi agribisnis pada Monash University Program, selain sebagai dosen tamu di program bisnis Nyenrode Universiteit Executive MBA di Belanda.
Sementara Ramsey Margolis merupakan Direktur Eksekutif pada New Zealand Cooperative Association. Sebelumnya Ramsey menjabat manager pada koperasi dot.coop LLC yang bergerak di bidang manajemen informasi dan publikasi.
Saat ini, New Zealand Cooperation Association memiliki 55 asosiasi bisnis koperasi, dimana 50 persennya bergerak di bidang pertanian.
Koperasi di New Zealand telah mampu memberikan kontribusi 22 persen diatas Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Koperasi susu menjadi sektor usaha yang sangat dominan di negara itu, dengan jumlah anggota 10.500 orang, sehingga koperasi susu itu tumbuh menjadi koperasi berkelas dunia.
Di sektor perbankan, koperasi New Zealand telah memiliki 140 ribu members dengan pendapatan perkapita anggotanya rata-rata mencapai 38.227 dolar AS.
Sedangkan Robby Tulus, merupakan Former Regional Director pada ICA Asia Pasifik, setelah lama berkarir di ICA, dan kini ia juga menjadi penasehat ahli ICA Geneva, sekaligus utusan khusus ICA untuk berbagai peristiwa bencana alam seperti tsunami Aceh dan Gempa Tahiti.
Robby sebagai warga negara Kanda kelahiran Indonesia itu juga merupakan pendiri Yayasan BK3I yang telah melahirkan dan membesarkan Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) di Indonesia.
Saat ini, Robby menjadi nara sumber ahli untuk sejumlah komite riset dan pengembangan SDM pada koperasi kredit di berbagai daerah di Indonesia, di internasional tingkat Asia (ACCU) dan dunia (WOCCU).
"Untuk dua nara sumber seminar IYC 2012 dari Indonesia, masing-masing Dedi Setiadi selaku Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) dan Abat Elias selaku General Manager Inkopdit," ujar Haris.
NTB menjadi tuan rumah pelaksanaan IYC 2012, berdasarkan putusan Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan.
Peringatan IYC 2012 itu merupakan kegiatan pertama di Indonesia, semenjak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi Nomor A/RES/65/184, yang mengundang seluruh negara untuk turut serta dalam aksi peringatan Festival Koperasi Internasional atau IYC 2012.
Resolusi Perserikatan Bangsa (PBB) Nomor A/RES/65/184 itu merupakan tindak lanjut dari Resolusi PBB Nomor A/RES/64/136 tentang Penetapan Tahun 2012 sebagai IYC.
PBB mendorong dan mempromosikan serta meningkatkan kesadaran tentang kontribusi koperasi terhadap pengembangan sosial dan ekonomi, serta mempromosikan pertumbuhan koperasi di berbagai negara. (*)