Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah mengutarakan harapannya agar PT Sumbawa Timur Mining (STM) lebih terbuka untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan jajarannya sehingga dapat berkoordinasi dan menghasilkan kesepahaman yang lebih baik ke depannya.
"Kami mengharapkan PT STM lebih terbuka dalam berkomunikasi dan memberikan rencana-rencananya ke depan agar kami, Pemda bisa membantu menyiapkan masyarakat untuk bekerja di sana," ujar Zulkieflimansyah saat menerima Presiden Direktur PT STM, Bede Evans dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, bahwa komunikasi yang terjalin saat ini antara Pemda dan PT STM memanglah belum berjalan dengan baik dan maksimal. Namun, dengan koordinasi kedua belah pihak, dirinya optimistis bahwa hal tersebut dapat diatasi.
"Selama ini komunikasi memang masih belum terjalin baik. Insya Allah ke depan akan menjadi lebih baik," katanya.
Menanggapi pernyataan Gubernur NTB itu, Presiden Direktur PT STM Bede Evans menerima dengan baik arahan tersebut. Ke depan, pihaknya akan berusaha untuk memperbaiki pola komunikasi dengan pemerintah daerah agar dapat terjalin kerjasama yang baik.
"Kami meminta maaf jika selama ini komunikasi dengan Pemda masih dirasa kurang. Tapi ke depannya kami akan lebih berusaha lagi untuk memperbaiki hal tersebut. Terima kasih atas dukungan dan masukan dari Pak Gubernur dan jajaran untuk keberlangsungan dan kelancaran pengembangan proyek kami," ujarnya.
Diketahui, PT Sumbawa Timur Mining (STM) merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) pertambangan tembaga dan emas di Tambang Onto, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, NTB. Saat ini PT. STM sedang melakukan eksplorasi di wilayah itu.
Pada awal 2022, PT STM mengumumkan hasil perkiraan terbaru potensi sumber daya tembaga dan emas Onto. Hingga Desember 2021, perusahaan mencatat bahwa wilayah ini memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton (Mt) dengan kadar 0,96 persen Cu (Tembaga) dan 0,58 g/t Au (Emas) dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1,0 Mt dengan kadar 0,7 persen tembaga dan 0,4 g/t emas.
Hal ini tentunya mengalami peningkatan dibandingkan dengan perkiraan potensi sumber daya mineral yang telah diumumkan pada Desember 2019 lalu. Pada saat itu, perusahaan mengumumkan total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 0,76 Miliar ton dengan kadar 0,93 persen tembaga dan 0,56 g/t emas dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 0,96 Miliar ton dengan kadar 0,87 persen tembaga dan 0,44 g/t emas (total 1,7 Bt dengan kadar 0,89 persen tembaga dan 0,49 g/t emas).
Perkiraan potensi sumber daya mineral Onto per Desember 2021 meningkatkan sebesar 0,4 Mt. Atau setara dengan peningkatan sebesar lebih 20 persen dibandingkan dengan per Desember 2019.