Badung, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung Bali melakukan berbagai upaya pengendalian anjing liar dan hewan penular rabies lain di wilayahnya khususnya menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Kami di Badung selalu melakukan sosialisasi dan koordinasi secara terus menerus baik secara sosialisasi, komunikasi informasi dan edukasi dalam upaya pengendalian terhadap pemeliharaan hewan yang beresiko rabies," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan upaya itu dinilai telah berhasil dalam mengendalikan hewan penular rabies di tengah masyarakat dan lingkungan. Menurutnya dahulu di berbagai kawasan dan tempat-tempat umum, objek wisata dan areal sepanjang jalan masih banyak ditemukan terdapat anjing liar, namun saat ini khususnya menjelang KTT G20 hal itu sudah sangat berkurang. "Ini artinya masyarakat sudah sangat paham, mengerti dan semakin sadar terhadap upaya pengendalian ternak yang mereka pelihara," kata dia.
Wabup Ketut Suiasa menjelaskan pihaknya juga berupaya merubah perilaku masyarakat agar mau lebih bertanggung jawab dalam memelihara hewan peliharaannya. Menurut dia ketika warga memelihara ataupun berternak, maka hewan itu harus dijaga dan dipelihara dengan baik dan benar agar tidak mengganggu ketertiban umum, hal ini juga sebagai antisipasi terhadap risiko-risiko rabies yang muncul sebagai isu dan sorotan.
"Terlebih Bali dan Badung ini merupakan pusatnya sektor pariwisata, lebih-lebih dalam bulan ini sebagai kegiatan internasional KTT G20 juga akan dilaksanakan di Badung," ungkap Wabup Suiasa.
Sebagai upaya lain untuk mencegah penularan rabies, Pemkab Badung juga telah melakukan vaksinasi terhadap ribuan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kecamatan Kuta dan Kuta selatan yang menjadi lokasi pelaksanaan KTT G20.
Baca juga: Polda NTB melibatkan anjing pelacak untuk amankan MXGP Samota
Baca juga: Disnakeswan NTB membantah ada pembantaian anjing di Mandalika
"Beberapa waktu lalu kami telah menerjunkan sebanyak 15 tim dengan personel 75 orang untuk menyasar ribuan HPR karena ini menyangkut citra Bali di dunia internasional," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana.