Jakarta (ANTARA) - Mattia Binotto pada Sabtu merasa rileks soal masa depannya di Formula 1 dan menepis rumor yang menyebutkan dirinya bakal ditendang dari posisi kepala tim Ferrari.
Pada awal pekan ini, Ferrari sampai harus mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi sejumlah pemberitaan di media yang menyebut Binotto, yang mengepalai tim Ferrari di F1 sejak 2019, bakal diganti karena belum mampu mempersembahkan gelar juara dunia.
Bos tim Sauber Frederic Vasseur disebut-sebut sebagai pengganti potensial untuk Binotto. "Sehubungan dengan spekulasi pada sejumlah media terkait posisi kepala tim Scuderia Ferrari Mattia Binotto, Ferrari menyatakan rumor-rumor tersebut benar-benar tak berdasar," demikian pernyataan pabrikan mobil Italia itu dalam laman resminya.
Pada awal masa jabatannya, Binotto mendapat tugas yang cukup berat untuk mengembalikan performa Ferrari yang jeblok. Hingga pada awal musim 2022, Ferrari muncul sebagai salah satu pesaing serius setelah mengamankan sejumlah kemenangan pada beberapa seri balapan awal.
Namun penampilan menjanjikan di awal tahun itu dinodai oleh sejumlah blunder strategi, reliabilitas mesin, hingga kesalahan para pebalap mereka sendiri. Sementara tim rival Red Bull merebut dua gelar musim ini, dengan juara dunia dua kali Max Verstappen memecahkan rekor 14 kemenangan dalam satu musim. "Ketika spekulasi itu keluar, saya berbincang dengan chairman saya, John Elkann," kata Binotto dikutip laman resmi Formula 1.
"Bersama kami membahas apa yang terbaik ke depannya dan kami memutuskan bahwa merilis pernyataan tersebut merupakan cara terbaik untuk menutup spekulasi. Jelas itu adalah spekulasi, sama sekali tidak berdasar."
"Saya kira bagi saya sekarang," Binotto melanjutkan, "apa yang terpenting adalah memastikan tetap fokus pada akhir pekan balapan dan agar tim tidak terdistraksi, karena di manapun rumor tetap ada." Ketika ditanya apakah dirinya akan tetap memimpin tim Ferrari, Binotto menjawab," tentunya bukan saya yang menentukan tapi saya cukup rileks."
"Alasan kenapa saya rileks, saya selalu melakukan diskusi terbuka, rutin dan konstruktif dengan bos-bos saya, bukan hanya untuk jangka pendek, tapi menengah dan panjang." Menilik ke belakang, Binotto mengakui banyak suka duka yang ia alami dengan Ferrari dan mobil mereka saat ini bukanlah yang tercepat di trek.
Baca juga: Mercedes 1-2 ketika Russell menangi Grand Prix
Baca juga: Red Bull waspadai ancaman Mercedes berkaca dari sprint race
Tapi, menurut dia, Ferrari telah mencapai tujuan utamanya, yaitu kembali kompetitif pada era mobil 2022. "Apabila saya melihat bagaimana kami mengawali musim ini, saya rasa tidak ada yang mengira Ferrari bisa secepat itu, dan itu membuktikan tim ini telah bekerja sangat baik melalui masa-masa sulit, seperti ketika 2020 dan 2021," kata Binotto.
Ferrari saat ini bersaing ketat dengan Mercedes untuk peringkat kedua klasemen konstruktor ketika keduanya berjarak hanya 19 poin pada balapan penutup musim di Abu Dhabi. Sedangkan pebalap mereka, Charles Lecler memerlukan poin sebanyak-banyaknya untuk mengalahkan Sergio Perez dari tim Red Bull dalam perebutan peringkat dua klasemen pebalap saat keduanya imbang dalam perolehan poin.
Berita Terkait
Race 2 ARRC Sirkuit Zhuhai dibatalkan cuaca buruk
Minggu, 21 April 2024 18:37
Pebalap Leclerc mundur tiga posisi start
Minggu, 28 Mei 2023 12:33
Grand Prix F1 Emilia-Romagna batal digelar pekan ini
Rabu, 17 Mei 2023 19:43
Grand Prix Miami peluang Perez muncul penantang serius
Kamis, 4 Mei 2023 7:23
Mekies akan tinggalkan Ferrari gantikan Tost pimpin AlphaTauri
Kamis, 27 April 2023 9:39
Formula 1: Gesekan muncul dalam tim Red Bull?
Jumat, 24 Maret 2023 6:01
Perez redam kebangkitan Verstappen menangi GP Arab Saudi
Senin, 20 Maret 2023 8:39
Aston Martin buntuti Red Bull latihan pertama GP Arab
Jumat, 17 Maret 2023 22:19