Reeuforia Bola 2022

id Piala Dunia 2022,instal ulang hiburan,qatar,brazil,pildun

Reeuforia Bola 2022

Mujaddid Muhas, M.A. (Istimewa)

telah "menginstal" ulang segarnya hiburan sporty pascapandemi dan resesi

Mataram (ANTARA) - Perhelatan Piala Dunia (Pildun) 2022 yang diselenggarakan ke-22 kalinya di Qatar, sarat inaugurasi kolosal. Awalnya Qatar diragukan sebagai tuan rumah perhelatan, tetapi kemudian terbantahkan. Melalui inaugurasi kolosal dengan penampilan teatrikal memukau dari Bintang Film Morgan Freeman dan YouTuber Qatar, Ghanim Al-Muftah pada pembukaannya.

Selain pembangunan sarana fantastis dan mercusuar dalam waktu singkat, metode Video Assistant Referee yang diberlakukan pertama kalinya, kemudian menyempurnakan fitur-fitur teknologi persepakbolaan dunia. Kendati, soal ini masih ada perdebatan, akibat terjedanya permainan bola ketika wasit memutuskan untuk meneroka kotak layar sebagai penentu keputusan lipri.

Dari tontonan Pildun, kita terpukau kesimak oleh daya lentur dan gaya bola yang mengimpresi decak kagum para fans dan penonton. Dari fase-fase pertandingan terkabari gugurnya klub-klub populer seperti Jerman, Belgia, Brazil, Belanda dan sebagainya. Murungnya Suarez, pada menit ke-90 Uruguay hampir lolos 16 besar. Semenit kemudian Korea yang lebih berhak, karena menang melawan Portugal, lewat gol terakhir pemain Korsel ke gawang Portugal yang bertanding nyaris pada waktu bersamaan pada stadion berbeda.

Menangisnya Cristiano Ronaldo sesaat usai dikalahkan secara mengejutkan oleh Maroko. Padahal ajang Pildun 2022, kemungkinan debut terakhirnya sebelum pensiun. Artinya CR7 mengikuti bintang lainnya seperti Luis Figo, Eric Cantona, Paulo Maldini, Marco van Basten, David Beckham yang tak sempat meraih tropi juara Pildun, saat debut pertandingannya.

Dari tilikan lain, selebrasi yang beragam menambah keasyikan menyaksikan tontonan yang nyaris dinikmati seluruh segmen. Selebrasi pemain dari berjoget, berkerumun sejenak mengapresiasi pengegol, mengajak ibu dan keluarga bergembira hingga sujud syukur di lapangan usai pertandingan merupakan gambaran peluap keriangan membuat stadion, mengalami euforia-heroisme dari para fan.

Sekontras dengan hal itu, selebrasi tertunduk payau dan termangu lesu, seolah tak mengira kekalahan saat pertandingan telah berlangsung. Kesemuanya menunjukkan pertandingan: ada awal dan akhirnya. Dalam sepak bola, diakhiri durasi waktu dengan beberapa jenak waktu tambahan, sesuai penggunaan durasi tidak efektifnya.

Sebagai opsi hiburan sporty, sepak bola membuat ramainya cafe/kedai, beranda rumah, tanah lapang, bahkan stadion yang dijadikan wahana ajang nonton bareng pascapandemi fan bola dari seantero jagat. Pada saat televisi dikonversi dari TV tabung ke TV flat, antena dilengkapi dari saluran UHF ke Set Top Box. Lainnya, tembok sempadan jalan atau gang kampung dicat berbagai ornamen bola, demi memeriahkan ajang Pildun 2022. Ada pula pembelian durasi tayangan berbayar melalui QRIS dari para penonton bolamania.

Menariknya, dari pemberitaan terkabari adanya fans Jepang yang melakukan aksi bersih-bersih stadion selepas pertandingan usai. Keramahtamahan penduduk Qatar dalam menyambut, membersamai dan memberikan penjelasan para fan yang hadir menonton pertandingan. Melengkapi semaraknya bola sebagai tontonan untuk semua: tontonan mengagumkan. Menjadikannya bulan ini, seolah bulan begadang lagi begadang.

Bila dirangkum sekilas, debut rekor fenomenal bola Pildun 2022 yang bisa disajikan sebagai berikut: pertama, Arab Saudi mengalahkan Argentina, Jepang menaklukkan Jerman dan Spanyol, sekaligus menjuarai grup. Portugal mesti tunduk pada kecekatan Korea.

Brazil dikalahkan Kamerun dan Kroasia. Tim Samba yang dikenal sebagai negara tersering menjuarai Pildun sejak tahun 1930, sebanyak lima kali. Kedua, secara sportif entrenador Luis Enrique mengundurkan diri dari mandat kepelatihan Spanyol. Akibat kekalahan kesebelasan Matador tidak bisa lolos perempat final. Sesuatu yang mengharukan, setelah sebelumnya, dikenal sebagai pelatih cemerlang Barcelona.

Ketiga, kokohnya Maroko yang membuat kejutan dengan masuk nominator semifinal (empat besar). Pertama kalinya dalam sejarah, Maroko pada Pildun 2022 sebagai negara pertama di Benua Afrika yang melaju ke semifinal. Pemainnya banyak yang justru menempa ilmu perbolaan di Spanyol. Tim bola Negeri Maghribi ini tuntas mengalahkan Belgia di fase grup, Spanyol di 16 besar, Portugal di 8 besar melalui sundulan 4,12 meter En Nesyri yang memupus ekspektasi CR7 dan tim.

Gawang Yassine Bounou pun belum kebobolan hingga menjelang semifinal. Keempat, power bola dari Asia: Jepang dan Korea kian mencengkeram belantika bola dunia. Permainan bola cepat dan cekatan, membuat lawan tangguhnya mesti mengakui kemenangan klub negara dari Asia itu. Sayangnya mesti kandas menuju delapan besar.

Sementara itu, top skor hingga jelang semifinal masih dijawarai Kylian Mbappe (Prancis) dengan lima gol. Pemain besutan klub Paris Saint Germany ini memuncaki gol terbanyak. Disusul rekan senegaranya, tim Les Blues Olivier Giroud yang mencetak empat gol. Sedangkan pemain bintang Argentina (PSG) Lionel Messi, sementara mencetak empat gol pula. Ketiga top skor bersaing ketat meraih sepatu emas. Pertandingan semifinal masing-masing debut dua kali lagi pertandingannya, masih berpeluang mengoleksi gol-gol tangguh. Juara top skor mendatang, menjadikan bursa pemain klub liga-liga mengalami fluktuatif.

Pertandingan selanjutnya tersisa adalah semifinal-final yang diprediksi sengit dan mendebarkan: Argentina, Kroasia, Prancis, dan Maroko. Banyak analisa dan spekulasi yang meramalkan keempat negara tersebut berpeluang juara Pildun 2022. Sebagai fans Jerman, hanya bisa menyaksikan tayangan sengit mendebarkan serta kolosal itu, sekaligus secara sportif menyampaikan selamat unggul bagi fan keempat negara tersebut.

Adapun bola resmi yang dipersiapkan untuk perhelatan semifinal-final berbeda dari formula bola sebelumnya: Bola Al Hilm (Mimpi) berwarna latar putih krem dengan corak merah ungu. Reeuforia bola Pildun 2022, telah "menginstal" ulang segarnya hiburan sporty pascapandemi dan resesi.

Menyugesti kesegaran bertayang, seperti tertera pada running text sisi lapangan: impossible is nothing. Dalam bola, tak ada kemustahilan. Bisa saja tim bola yang tidak difavoritkan (kuda hitam) bisa juara, atau selazim sebaliknya. Reeuforia: bola memendar, bola itu bundar.

-------
Penulis adalah Penonton Bola.