NTB berharap pintu masuk wisman melalui BIL

id Wisatawan mancanegara, BIL, pintu masuk

NTB berharap pintu masuk wisman melalui BIL

Pesawat AirAsia mendarat di Bandara Internasional Lombok (ilustrasi keberadaan bandara internasional) (AirAsia mendarat di BIL)

"Harapan ini terus dikomunikasikan dengan kementerian perhubungan dan kementerian terkait lainnya, agar ada penetapan sebagai pintu masuk wisman secara nasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB Lalu Gita Aryadi.
Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berharap kementerian terkait menetapkan Bandara Internasional Lombok (BIL) sebagai salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

"Harapan ini terus dikomunikasikan dengan kementerian perhubungan dan kementerian terkait lainnya, agar ada penetapan sebagai pintu masuk wisman secara nasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB Lalu Gita Aryadi, di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, penetapan pintu masuk wisatawan melalui BIL itu diperlukan untuk menggiring rute penerbangan internasional, agar lebih dulu menyinggahi Lombok sebelum menuju daerah lainnya di Indonesia.

Pintu masuk wisatawan mancanegara itu, sudah diberlakukan di Bandara Ngurah Rai, sehingga tidak mengherankan jika jumlah wistawan mancanegara di pulau wisata itu telah menembus angka 2,7 juta setiap tahun.

Berbeda dengan angka kunjungan wisatawan mancanegara di wilayah NTB baik Pulau Lombok maupun Sumbawa yang belum melebihi 500 ribu setiap tahun.

Belakangan ini memang penerbangan internasional ke Lombok cukup signfikan, seperti data BPS yang menyatakan penerbangan internasional pada April 2013 naik 1,33 persen, dari 4.498 orang menjadi 4.558 orang, katanya.

Sementara penumpang melalui penerbangan internasional pada April tercatat sebanyak 3.974 orang, naik 3,54 persen dibandingkan Maret 2013 sebanyak 3.838 orang.

Menurut Gita, meningkatnya jumlah penumpang penerbangan internasional ke Lombok tidak terlepas dari dukungan Kementerian Perhubungan yang memudahkan izin operasional rute penerbangan asing ke BIL.

"Seperti inilah dukungan pusat yang sangat diharapkan, dalam upaya menjadikan BIL sebagai salah satu pintu masuk wisman di Indonesia, selain dukungan percepatan rencana pembukaan rute baru sejumlah maskapai penerbangan asing ke Lombok," ujarnya.

Ia mengatakan, banyak wisman yang mengaku hendak ke Lombok dan Sumbawa, namun masih mempertanyakan rute penerbangan langsung di luar negeri.

Karena itu, Pemprov NTB terus berupaya memperjuangkan rute penerbangan langsung dari berbagai negara guna mendatangkan wisman sebanyak-banyaknya.

"Kami sedang gencar mewacanakan rute penerbangan langsung dari Arab Saudi ke Lombok karena sudah ada embarkasi dan debarkasi haji di Lombok. Mungkin bukan hanya mengangkut calon jamaah haji, tetapi ada penerbangan rutin dari Arab Saudi ke Lombok agar wisatawan Arab makin banyak yang berkunjung," ujarnya.

Pemerintah Provinsi NTB mengklaim jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Lombok dan Sumbawa serta pulau-pulau kecil (gili) sepanjang 2012 mencapai 1,01 juta orang terdiri atas 411.073 wisman dan 600.141 wisatawan domestik.

Sebagai pembanding, jumlah kunjungan wisatawan 2008 mencapai 544.501 orang, terdiri atas 213.926 wisatawan mancanegara dan 330.575 wistawan domestik.

Selanjutnya, kunjungan wisatawan 2009 yang terdata sebanyak 619.097 orang, terdiri atas 232.252 wisman dan 386.845 wisatawan domestik.

Kunjungan wisatawan 2010 terdata sebanyak 725.388 orang, terdiri dari 282.161 wisman dan 443.227 orang wisatawan domestik. Sedangkan kunjungan wisatawan 2011 terdata sebanyak 886.880 orang terdiri dari 364.196 wisman dan 522.684 wisatawan domestik.

"Dari data itu, tersimpulkan bahwa kunjungan wisatawan di 2012 mencapai target karena melebihi satu juta orang ditargetkan pada program Visit Lombok Sumbawa 2012, meski jumlah wisatawan domestik masih lebih banyak dari wisatawan mancanegara," ujarnya.

Program VLS 2012 diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB, pada 6 Juli 2009.

Versi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan itu dipengaruhi kehadiran Bandara Internasional Lombok yang beroperasi sejak 1 Oktober 2011, banyaknya even nasional dan internasional di Pulau Lombok, bertambahnya jumlah hotel dan arus investasi yang juga meningkat.

Jumlah hotel berbintang di wilayah NTB terdata sebanyak 40 unit dengan kapasitas kamar sebanyak 2.453 unit, yang menyebar di enam kabupaten/kota yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat dan Sumbawa.

Hotel melati/pondok wisata terdata sebanyak 744 unit dengan kapasitas kamar sebanyak 7.939 unit, yang menyebar di 10 kabupaten/kota yang ada di wilayah NTB, namun terbanyak di Kota Mataram dan Lombok Utara. (*)