Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyebut ada 54 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Polindes diperbaiki menggunakan dana pokok pikiran (Pokir) DPRD di daerah setempat tahun 2023.
"Alhamdulilah perbaikan Pustu dan Polindes untuk 2023 anggarannya banyak dari Pokir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Suardi di Praya, Senin.
Ia mengatakan, kondisi Pustu dan Polindes di Lombok Tengah banyak yang memprihatinkan, karena ada yang rusak ringan, sedang hingga rusak berat. Sehingga berbagai upaya terus dilakukan untuk melakukan perbaikan pusat layanan kesehatan ini, termasuk menggunakan anggaran Pokir DPRD Lombok Tengah.
"Perbaikan ini penting dilakukan sebagai upaya kewaspadaan sejak dini di pelayanan yang paling dasar yakni di Desa dengan memperbaiki sarana dan prasarana Pustu dan Polindes ini,” katanya.
Dana Pokir yang digelontorkan dari DPRD Lombok Tengah ini khusus untuk melakukan perbaikan Polindes dan Pustu. Hanya saja pihaknya tidak menjelaskan secara detail Pustu dan Polindes mana saja yang akan dilakukan perbaikan, dan dari Pokir dewan mana saja yang menganggarkan.
“Yang jelas sekitar 54 Pustu dan Polindes yang akan dilakukan rehab dari Pokir dewan ini," katanya.
Polindes ini dilakukan perbaikan dengan harapan pelayanan ibu dan anak ditingkat bawah bisa lebih maksimal, tapi yang paling banyak untuk dilakukan rehab adalah Pustu. Tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan karena menurutnya data perbaikan Pustu dan Polindes ini terus berkembang.
Namun terlepas dari itu, pihaknya sangat mengapresiasi langkah para dewan yang peduli terhadap fasilitas kesehatan yang saat ini banyak mengalami kerusakan dan membutuhkan perhatian berbagai pihak.
“Kalau jumlah anggaran juga kia tidak terlalu tau dan perbaikan dari Pokir ini dilakukan di daerah pemilihan masing- masing dewan," katanya.
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai fasilitas kesehatan dari tingkat bawah agar masyarakat bisa terlayani dengan maksimal.
"Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang datang berobat," katanya.