Sebanyak 16 puskesmas pembantu di Mataram diusulkan direnovasi

id renovasi pustu Mataram,Pustu Mataram,puskesmas pembantu

Sebanyak 16 puskesmas pembantu di Mataram diusulkan direnovasi

Salah satu puskesmas pembantu (pustu) di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pendataan terhadap 16 puskesmas pembantu (Pustu) untuk diusulkan renovasi ke pemerintah pusat guna mengoptimalkan layanan kesehatan di daerah itu.

"Dari 50 Pustu, 16 diantaranya diusulkan untuk direnovasi ke pemerintah pusat sebagai program tahun 2025," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Selasa.

Baca juga: Sebanyak 50 puskesmas pembantu di Mataram siap diremajakan

Karena itu, lanjutnya, saat ini dilakukan pendataan guna mendapatkan 16 Pustu skala prioritas sesuai kriteria yang ditetapkan untuk dilakukan renovasi pada tahun depan.

"Dari 50 Pustu, kita akan ambil 16 unit sesuai dengan arahan pemerintah pusat yang menyatakan kesiapannya mendukung renovasi Pustu di Kota Mataram," katanya.

Pada prinsipnya, lanjut Emirald, pemerintah pusat dapat mengakomodasi usulan peremajaan 50 Pustu di Kota Mataram sebagai program jangka panjang mulai 2025-2028.

Hanya saja, kegiatan renovasi akan dilakukan kementerian secara bertahap, dengan ketentuan pada tahun 2025, direnovasi 16 Pustu.

"Kemudian, dilanjutkan tahun 2026 sebanyak 13 Pustu dan sisanya dikerjakan pada tahun 2027-2028," katanya.

Bantuan renovasi gedung Pustu, tambahnya, pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan alat kesehatan secara bertahap sesuai standar yang ada.

Setelah kegiatan renovasi gedung Pustu, lanjutnya, Dinkes Kota Mataram akan mengoptimalkan keberadaan Pustu dan statusnya juga akan ditingkatkan menjadi Pustu prima atau Pustu plus.

Baca juga: 11 puskesmas di Mataram lulus akreditasi predikat paripurna dari Kemenkes

Bedanya kalau Pustu atau poskesdes hanya ada bidan, tapi kalau statusnya naik menjadi Pustu prima, selain ada bidan juga ada perawat dan dokter.

"Meskipun dokter yang bertugas oncall atau tidak siaga setiap saat, tapi setidaknya ada dokter yang bertanggung jawab terhadap Pustu plus tersebut," katanya.

Dengan demikian, keberadaan 50 Pustu yang tersebar di 50 kelurahan se-Kota Mataram ini dapat dioptimalkan untuk mendukung layanan di 11 puskesmas sesuai wilayah kerja masing-masing.

"Seperti di Puskesmas Karang Pule dan Puskesmas Mataram, sehari pasien bisa mencapai 200 lebih, sehingga sudah saatnya kita optimalkan Pustu plus untuk memecah layanan agar lebih maksimal," katanya.

Baca juga: Tingkatkan pelayanan, Dinkes Mataram siapkan konsep penataan puskesmas modern