Tokyo (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Jepang menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga berkomitmen dalam peningkatan kualitas SDM lokal.
“Perusahaan Jepang bukan hanya mencari keuntungan untuk perusahaan. Memang kalau Jepang itu juga fokus pada pelatihan bagi masyarakat lokal,” kata Koordinator Senior Regional Divisi Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Jepang Miyakawa Katsutoshi kepada Antara di Tokyo, Selasa petang.
Menurut dia, sejumlah perusahaan Jepang berkenan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan menjelaskan perihal teknis di suatu perusahaan. Miyakawa menegaskan prioritas hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang adalah kerja bersama yang saling membangun.
Dia menambahkan hingga saat ini tercatat sekitar 2.000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia. “Terkait lapangan kerja, untuk pegawai lokal pada 2015 tercatat sekitar 4,7 juta orang. Kemudian pada 2018 sekitar 7,2 juta pegawai,” ungkap Miyakawa.
Baca juga: Investor dalam negeri berminat membangun pabrik tapioka di Sumbawa
Baca juga: Bahlil sayangkan bentrokan di GNI Morowali
Sementara itu terkait dengan populasi penduduk, dia menjelaskan Indonesia akan mendapat bonus demografi pada 2035 yang bisa memberi nilai tambah dalam kerja sama dengan Jepang.
“Indonesia adalah negara dengan banyak penduduk muda dan rata-rata sekarang umurnya 29 tahun, sedangkan Jepang rata-rata 46 tahun. Kami berharap bisa terdapat kerja sama dalam memberdayagunakan potensi itu, khususnya terkait produktivitas,” jelas Miyakawa.
Miyakawa menyampaikan negaranya berkenan untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia sebagai mitra strategis. Indonesia dan Jepang telah menjalin hubungan bilateral secara resmi sejak 1958, dan pada 2023, kedua negara akan merayakan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik.