Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (7/2/2023), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris menyusut 0,07 persen atau 4,75 poin menjadi menetap di 7.132,35 poin.
Indeks CAC 40 merosot 1,34 persen atau 96,84 poin menjadi 7.137,10 poin pada Senin (6/2/2023), setelah bertambah 0,94 persen atau 67,67 poin menjadi 7.233,94 poin pada Jumat (3/2/2023), dan terangkat 1,26 persen atau 89,16 poin menjadi 7.166,27 poin pada Kamis (2/2/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 13 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 27 saham lainnya menderita kerugian.
Baca juga: IHSG berpeluang menguat seiring pertumbuhan ekonomi
Baca juga: IHSG Senin dibuka mengarah melemah 32,91 poin
Carrefour SA, sebuah perusahaan yang mengoperasikan jaringan supermarket, hypermarket, cash and carry stores, dan situs web e-commerce multinasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,98 persen.
Diikuti oleh saham kelompok laboratorium Prancis yang menyediakan layanan pengujian dan dukungan untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, agriscience, dan produk konsumen Eurofins Scientific SE terpuruk 4,56 persen; perusahaan industri pesawat terbang dan peralatan militer multinasional Eropa Airbus SE jatuh 2,97 persen.
Sementara itu, Renault SA, perusahaan industri otomotif yang mendesain, memproduksi, memasarkan, dan memperbaiki mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan Prancis melonjak 4,35 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan energi dan minyak bumi terintegrasi multinasional Eropa TotalEnergies SE yang meningkat 3,38 persen; serta perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan Sanofi SA menguat 2,80 persen.