Layanan vaksinasi COVID-19 penguat masih gratis

id Booster,Dinkes,Mataram

Layanan vaksinasi COVID-19 penguat masih gratis

Petugas melakukan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan layanan vaksinasi COVID-19 penguat di 11 puskesmas dan rumah sakit di daerah itu masih gratis.

"Ini kesempatan masyarakat untuk melakukan vaksin penguat, sebelum pemerintah memberlakukan pengenaan tarif untuk vaksin 'booster' (penguat)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Usman Hadi di Mataram, Jumat.

Hal itu disampaikan dia menyikapi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan kemungkinan vaksinasi penguat akan dikenakan tarif Rp100.000 jika pandemi COVID-19 telah bertransisi menjadi endemik.

Usman mengatakan pemberian layanan vaksinasi penguat secara gratis tersebut karena hingga saat ini belum ada regulasi yang diterima terkait dengan rencana kebijakan yang disampaikan Menteri Kesehatan tersebut.

"Kebijakan itu mungkin masih menunggu penetapan status endemik, sebab kendati pemerintah sudah mencabut PPKM namun status pandemi COVID-19 sampai sekarang belum dicabut," katanya.

Terkait dengan itu, ia mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau penguat tahap kedua sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus memutus rantai penyebaran COVID-19

"Vaksinasi 'booster' memiliki efikasi mencegah penularan COVID-19 di atas 90 persen. Tingkat efikasi dua kali vaksin terhadap penularan COVID-19 sekitar 63 persen, tapi jika ditambah 'booster' bisa mencapai di atas 90 persen," katanya.

Menyinggung tentang cakupan vaksinasi penguat tahap dua sejak pencanangan pada 24 Januari 2023, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan sebab untuk vaksinasi penguat kedua dicatat secara manual.

"Kalau vaksin dosis pertama, kedua, dan 'booster' pertama, tercatat melalui sistem sehingga cakupannya bisa kita pantau setiap saat, sedangkan 'booster' tahap dua dicatat manual," katanya.

Hanya saja, lanjutnya, dari hasil laporan petugas puskesmas bahwa permintaan vaksinasi penguat tahap kedua banyak dari pihak swasta.

"Tapi datanya belum kita terima. Untuk stok vaksin 'booster' sejauh ini masih aman, dengan jenis Pfizer," kata Usman.