Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) yang pada 2023 ini genap berusia 26 tahun, menjadikan inovasi sebagai salah satu prioritas, di samping memperkuat lini digitalisasi untuk meningkatkan kualitas layanan.
“26 tahun ini bukan masa yang sebentar, saat ini Pertamina Patra Niaga dipercaya untuk mengemban amanah yang lebih besar lagi dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi masyarakat," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Pada tahun lalu pihaknya berhasil menjalankan berbagai tugas yang diberikan, dengan semangat energi positif pada usia 26 tahun ini, Pertamina Patra Niaga diyakini akan memberikan layanan dengan lebih baik lagi.
Alfian mengatakan total saat ini ada 10 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang menerapkan sistem digitalisasi dalam proses pengisian avtur. Lalu ada pengembangan MyPertamina sebagai ekosistem digital, tidak hanya untuk loyalty program namun dikembangkan sebagai platform penyaluran BBM bersubsidi.
Di sisi energi yang lebih baik, ada lebih dari 300 Green Energy Station (GES) sudah dioperasikan Pertamina Patra Niaga. Dari total tersebut, terdapat juga 6 Charging Station untuk mobil listrik dan pilot project 21 Battery Swapping Station untuk motor listrik yang sudah dioperasikan di SPBU GES.
“Komitmen kami adalah berinovasi. Bagaimana layanan bisa makin lebih baik, ada layanan baru sesuai dengan tren masyarakat, di sini lah peran digital menjadi kuncinya. Transisi menuju energi yang lebih ramah juga kami siapkan dalam bentuk ekosistem hilir bagi kendaraan listrik yang terintegrasi dalam Green Energy Station,” ujar Alfian.
Alfian menjelaskan Pertamina Patra Niaga menuntaskan berbagai capaian positif di 2022, mulai dari penyediaan layanan BBM, seperti tuntasnya 92 titik penugasan BBM Satu Harga sehingga total 413 lembaga penyalur sudah beroperasi di 125 kabupaten, dimana 54 kabupaten diantaranya berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Selan itu, lewat One Village One Outlet (OVOO) LPG, 98 persen kelurahan di seluruh Indonesia sudah dilayani setidaknya satu pangkalan sehingga mudah mendapatkan akses untuk membeli LPG. Bagi nelayan dan petani, penugasan konversi LPG bagi mereka juga menjadi salah satu dukungan Pertamina Patra Niaga menyediakan energi untuk kebutuhan melaut dan bertani agar lebih efisien. Sekitar 85 ribu nelayan dan 14 ribu petani sudah menjadi penerima paket konversi LPG untuk mendukung pekerjaan mereka, katanya.
Dalam mendukung kebutuhan LPG tersebut, Pertamina Patra Niaga juga berhasil menyelesaikan 3 storage LPG sebagai titik suplai baru, antara lain di Dumai, Jayapura, dan Wayame yang termasuk dalam Program Strategis Nasional.
“Capaian ini tidak hanya sekadar untuk menjalankan penugasan, namun bagaimana Pertamina Patra Niaga bisa hadir dan turut mendukung bergeraknya roda perekonomian masyarakat Indonesia tidak hanya di kota, namun juga mementingkan aspek availibility, accessability, affordability, acceptability, dan sustainability di seluruh wilayah Indonesia. Ini adalah bentuk energi berkeadilan bagi masyarakat,” lanjutnya.
Baca juga: Pertamina berlakukan pembelian solar subsidi pakai QR Code
Baca juga: Segera daftarkan kendaraanmu, transaksi solar se-NTB wajib pakai QR Code
Berbagai capaian ini menurut Alfian, menjadi pendorong bagi seluruh perwira Pertamina Patra Niaga dalam membawa semangat energi positif dalam menjalankan tugasnya. Pihaknya memastikan seluruh layanan yang diberikan tidak akan berhenti dan hanya akan menjadi lebih baik di usia barunya.
“Arti angka 26 ini adalah togetherness, unity, dan collaboration. Ke depan bersama-sama bahu membahu seluruh fungsi, Pertamina Patra Niaga berkomitmen akan memberikan layanan yang lebih baik lagi, bagaimana energi positif akan hadir di seluruh negeri,” pungkas Alfian.