Perhutani tutup sementara kawasan Rancaupas - Jabar

id Rancaupas ditutup, perhutani, bunga rawa, rancaupas

Perhutani tutup sementara kawasan Rancaupas - Jabar

Warga mengecek kerusakan lahan di kawasan wisata Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Bandung (ANTARA) - PT Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten menutup sementara kawasan wisata Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah adanya kerusakan lahan akibat kegiatan motor trail.

Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi mengatakan hal itu merupakan keputusan antara PT Perhutani Alam Wisata dengan pihaknya. "Sebagai bentuk tanggungjawab kami dalam upaya pemulihan kerusakan fasilitas area lingkungan," kata Asep dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Menurut dia, tempat wisata itu telah ditutup sejak 8 Maret 2023. Dan melakukan penanaman kembali tanaman Bunga Rawa untuk memulihkan ekosistem usai kerusakan tersebut. "Untuk mempercepat upaya pemulihan lingkungan pasca kerusakan, dalam waktu dekat kami akan mengadakan gerakan rehabilitasi dengan melibatkan elemen penggiat lingkungan dan semua pihak terkait lainnya," kata dia.

Sementara itu, Pengelola Wisata Rancaupas Riki Setiadi mengatakan bagi masyarakat yang sudah melakukan reservasi sebelum tanggal penutupan itu masih bisa mengunjungi Rancaupas. Namun itu hanya berlaku bagi wisatawan yang mengunjungi fasilitas penginapan seperti Bobocabin, Iglo, dan Camper Van. Sedangkan untuk area perkemahan, menurutnya sudah tidak bisa dikunjungi sementara.

Baca juga: Perhutani - United Tractors jalin sinergi mendukung rehabilitasi hutan
Baca juga: Perum Perhutani optimistis dapat berkontribusi di "metaverse"


"Kalau waktu sampai kapannya saya belum tahun pasti, nanti kami masih nunggu kabar pimpinan selanjutnya untuk buka lagi," kata Riki. Ke depannya, pihaknya pun akan memperketat izin terhadap sejumlah kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan di Rancaupas, termasuk kegiatan offroad dan motor trail. "Event trail atau sejenisnya mungkin gak bakalan kami kasih izin. Apalagi panitianya yang gak jelas kaya kemarin," kata dia.