Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak dipastikan hadir dan berpartisipasi dalam KTT ke-42 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 9-11 Mei 2023.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, kehadiran PM Taur Matan Ruak dengan status pengamat (observer) dinilai istimewa karena merupakan pertama kalinya dalam sejarah dan menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong Timor Leste bergabung sebagai anggota ASEAN.
“Indonesia secara konsisten terus mendukung masuknya Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN,” ujar Faizasyah dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi dan Media KTT ASEAN 2023 yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Pembahasan guna menyempurnakan rancangan peta jalan bagi keanggotaan penuh Timor Leste, kata dia, masih terus berlangsung dalam ASEAN Coordinating Council Working Group on Timor Leste (ACC-WGTL).
Faizasyah menyebutkan beberapa kriteria yang masih harus dipenuhi Timor Leste, di antaranya adalah penyesuaian aturan nasional terkait kesepakatan dan dokumen ASEAN, serta pembentukan misi diplomatik negara tersebut untuk ASEAN.
Dalam persiapan ini, Indonesia telah memberikan beberapa program bantuan peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) bagi Timor Leste.
Dalam KTT ASEAN di Phnom Penh pada November 2022, ASEAN secara prinsip telah menyetujui masuknya Timor Leste sebagai anggota ke-11.
Baca juga: Pertemuan AECC ke-22 bahas peran ASEAN menata dinamika geopolitik-geoekonomi
Baca juga: Polri-masyarakat Labuan Bajo deklarasikan komitmen untuk sukseskan KTT ASEAN
Kemudian pada Februari 2023, ASEAN Coordinating Council (ACC) tingkat menteri luar negeri ASEAN telah mengadopsi Pedoman Pelaksanaan Status Pengamat yang diberikan kepada Timor Leste di ASEAN.
Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno turut hadir sebagai pengamat dalam pertemuan ACC tersebut.