Penerima Program Indonesia Pintar 2023 capai 6,78 juta

id program indonesia pintar,kartu indonesia pintar,kip kuliah,kemendikbudristek,kemendikbud,universitas muhammadiyah tasikm

Penerima Program Indonesia Pintar 2023 capai 6,78 juta

Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Abdul Kahar di Jakarta, Senin (15/5/2023). (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Abdul Kahar mencatat Program Indonesia Pintar (PIP) 2023 secara nasional mencapai 6.781.586 penerima. “Program ini adalah misi pemerintah dalam menjamin keberlanjutan pendidikan,” katanya di Jakarta, Senin.

Abdul Kahar menjelaskan PIP merupakan prioritas pemerintah dalam menjamin keberlanjutan pendidikan, termasuk untuk memberantas angka putus sekolah. Ia menuturkan untuk penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) diutamakan peserta didik yang telah memiliki KIP pada jenjang sebelumnya dan memiliki rekening aktif.

Abdul Kahar menegaskan agar semua pihak terkait bergotong royong mengawal implementasi PIP di lapangan supaya berjalan dengan baik, terutama pengajuan melalui jalur Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), usulan sekolah, dan jalur aspirasi.

Besaran dana PIP dan KIP-K tahun ini yaitu untuk SD/MI/Paket A mendapatkan Rp450 ribu per tahun, SMP/MTs/Paket B mendapatkan Rp750 ribu per tahun, dan SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan Rp1 juta per tahun. Sedangkan untuk mahasiswa penerima KIP-K berhak mendapat dana bantuan pendidikan bisa mencapai hingga Rp12 juta per semester. Salah satu daerah yang menerima PIP adalah Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya yakni masing-masing 43.220 dan 76.043 siswa.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut puisi audio visual bentuk pemajuan kebudayaan
Baca juga: Kemendikbudristek kunjungan lapangan usulan 2 program doktor


Rektor Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Neni Nuraeni menyambut baik program PIP dan KIP-K karena sangat membantu mahasiswa khususnya berlatar belakang ekonomi lemah sehingga dapat berkuliah sesuai dengan minatnya. “Saya mendukung program ini dan siap berkolaborasi dalam memajukan dunia pendidikan,” ujarnya.