Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS naik dan dolar menguat setelah komentar Fed mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange merosot 6,10 dolar AS atau 0,31 persen menjadi ditutup pada 1.970,00 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.981,70 dolar AS dan terendah sesi di 1.966,10 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 7,30 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.976,10 dolar AS pada Jumat (4/8/2023), setelah jatuh 6,20 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.968,80 dolar AS pada Kamis (3/8/2023). dan tergelincir 3,80 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.975,00 dolar AS pada Rabu (2/8/2023).
Harga emas turun karena imbal hasil obligasi lebih tinggi dan dolar menguat ketika investor fokus pada peluang kenaikan suku bunga lagi dari Federal Reserve. Indeks dolar AS naik tipis kurang dari 0,1 persen pada 102,0 terhadap sekeranjang mata uang saingannya pada Senin (7/8/2023), menurut data FactSet. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun juga naik 2 basis poin menjadi 4,07 persen, setelah lonjakan imbal hasil minggu lalu membantu menarik saham lebih rendah.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang naik dan dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (7/8/2023), didukung secara luas oleh pejabat Federal Reserve yang mengatakan kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan diperlukan karena inflasi tetap tinggi dan pasar tenaga kerja masih ketat.
Dalam pidato yang disiapkan untuk dikirim ke Kansas Bankers Association, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengatakan pada Sabtu (5/8/2023) bahwa Federal Reserve kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi.
Bowman mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga Fed sebesar seperempat poin bulan lalu, dan memperkirakan bahwa "peningkatan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target Fed sebesar 2,0 persen."
Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Presiden Federal Reserve New York John C. Williams mengatakan suku bunga cukup tinggi untuk menekan inflasi. "Dari sudut pandang saya, kebijakan moneter berada di tempat yang baik. Kami memiliki kebijakan di tempat yang kami butuhkan."
Apakah Fed perlu mendorong suku bunga lebih tinggi dan berapa lama perlu mempertahankan sikap membatasi akan bergantung pada data, kata Williams. Kisaran target suku bunga The Fed sekarang antara 5,25 persen dan 5,5 persen, level tertinggi dalam dua dekade.
Baca juga: Harga emas menguat setelah pertumbuhan pekerjaan AS melambat
Baca juga: Harga emas jatuh, karena hasil obligasi AS naik dan dolar kuat
Investor juga menunggu rilis indeks harga konsumen AS Juli pada Kamis (10/8/2023) dan indeks harga produsen pada Jumat (11/8/2023). Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 48,40 sen atau 2,04 persen, menjadi ditutup pada 23,232 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober berkurang 1,60 dolar AS atau 0,17 persen, menjadi menetap pada 926,90 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas hari ini naik tipis jadi Rp1,471 juta per gram
Jumat, 4 Oktober 2024 8:47
Harga emas per gram hari ini naik jadi Rp1,469 juta
Kamis, 3 Oktober 2024 13:24
Harga emas hari ini naik jadi Rp1,464 juta per gram
Rabu, 2 Oktober 2024 9:30
Harga emas hari ini turun Rp12.000 jadi Rp1,452 juta
Selasa, 1 Oktober 2024 9:09
Harga emas hari ini naik jadi Rp1,464 juta per gram
Senin, 30 September 2024 8:41
Hari Sabtu, harga emas Antam beruntun stabil Rp1,461 juta per gram
Sabtu, 28 September 2024 8:40
Harga emas hari ini Rp1,461 juta per gram
Jumat, 27 September 2024 9:20
Harga emas per gram hari ini turun tipis Rp2.000 jadi Rp1,461 juta per gram
Kamis, 26 September 2024 10:45